DEPOK, KOMPAS.com - Tanah longsor terjadi di Perumahan elite New Anggrek 2, Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, Kota Depok.
Titik longsor menggerus lahan di depan beberapa rumah warga Blok V dan W
Pantauan Kompas.com di lokasi, panjang tanah yang longsor membentang sepanjang 50 hingga 70 meter.
Sedangkan untuk lebar tanah yang longsor berdiameter 7-10 meter. Namun, kondisi ini diperkirakan melebihi perhitungan semula jika melihat dari titik longsor terjauh dari perumahan.
Selain itu, terdapat banyak puing-puing material berupa beton, batu, dan kayu berserakan di dasar tanah longsor.
Baca juga: Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok
Sisi selatan merupakan titik longsor terdekat dari perumahan elite tersebut. Di sana, ada aliran irigasi yang mengalir langsung ke area longsor tersebut.
Lokasi longsor hanya berjarak sekitar 4-5 meter dari rumah warga. Jarak rumah dan longsor hanya terpisahkan oleh lebar jalan yang biasanya dilalui kendaraan.
Terdapat beberapa bambu yang tampaknya sengaja disusun menjadi pembatas antara tanah longsor dan jalan setapak yang digunakan warga. Akan tetapi, pemasangan hanya dilakukan di bagian jalan yang sisi trotoarnya sudah longsor.
Salah satu warga bernama Aci (27) mengungkapkan, longsor terjadi pertama kali adalah pada Desember 2022.
"Kejadian serupa gini sudah dari Desember 2022 tapi longsor masih di paling ujung, jauh dari perumahan," kata Aci kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022
Aci mengungkapkan kondisi semakin memburuk karena tanah yang semakin terkikis. Puncaknya, longsor pun terjadi 2024.
"Dari Januari hingga April kemarin sudah sampai sepanjang ini longsornya, kan lumayan cepat ya. Kemarin kan intensitas hujan memang cukup tinggi, ditambah beberapa kali gempa dari yang kemarin lumayan kencang. Jadi semakin cepat ini longsornya," ungkap Aci.
Nyoto (62), warga yang tempat tinggalnya berjarak hanya empat meter dari lokasi longsor, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi secara bertahap.
"Longsor ini kan bertahap ya (terjadinya). Jadi, waktu sekitar tanggal 23 Januari ya kejadian longsor (pertama kali di tahun 2024) tapi ya bertahap, pelan-pelan, begitu musim hujan mungkin dampaknya jadi seperti ini," tutur Nyoto.
Kondisi longsor terus bertambah dengan memanjang hingga akhirnya berada tepat di depan rumahnya.