DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana, Sarojhi mengatakan, pihaknya pernah menggunakan Perusahaan Otobus (PO) Trans Putra Fajar sebelum peristiwa kecelakaan di Subang, Jawa Barat yang menewaskan 11 orang.
Saat itu, pihak sekolah menggunakan bus tersebut untuk acara perpisahan siswa di 2023 dan hasilnya memuaskan.
"Karena kami sudah berjalan (pernah pakai) di tahun yang pertama. Tahun yang pertama, saya pernah ikut dan hasilnya pun sangat memuaskan," kata Sarojhi kepada Kompas.com, Senin (15/2/2024).
Baca juga: Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan
Sarojhi menyampaikan, kepuasan layanan PO bus pada tahun lalu membuat sekolah kembali memberikan kepercayaan kepada mereka di tahun ini.
"Makanya di tahun ini kami pakai travel tersebut. Di awal saya membicarakan, 'tolong berikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan tahun kemarin, karena ini untuk melayani anak-anak,'" ujar Sarojhi.
Sarojhi menekankan, PO bus terkait sudah digunakan dua kali untuk acara sekolah.
"Ini yang kedua kali," jelasnya.
Oleh sebab itu, dia mengaku kaget setelah mendengar pernyataan bahwa bus tersebut ternyata tak laik jalan.
"Dan jujur, ini memang betul-betul di luar dari nalar kami, ataupun memang itu kelalaian atau apapun itu akan kami dalami kembali," tambah Sarojhi.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok terjadi lada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45. Insiden ini mengakibatkan 11 orang tewas.
Bus berpelat AD 7524 OG itu diduga mengalami rem blong. Saat memasuki salah satu jalan menurun di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyebrang ke jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Baca juga: Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Lalu, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.
Berdasarkan hasil olah TKP sementara, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan tersebut.
"Jadi, kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," ujar Aan.
Baca juga: Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.