JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan juru parkir (jukir) liar di sejumlah minimarket kawasan Jakarta Selatan terjaring razia, Rabu (15/5/2024).
“Dari dua kecamatan, ada 11 jukir liar yang kami beri pembinaan. Enam orang adalah jukir di minimarket sekitar Setiabudi dan lima sisanya jukir minimarket kawasan Tebet,” ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Bernad Octavianus Pasaribu di kantornya.
Terhadap para juru parkir yang terjaring razia, Dinas Perhubungan langsung memberikan pembinaan di lokasi. Bernard mengatakan, razia mengedepankan sisi humanisme.
“Saat kami menemukan juru parkir liar, kami melakukan pembinaan, salah satunya dengan memberikan arahan atau aturan terkait dengan pelanggaran yang dilakukan,” kata Bernad.
“Yang bersangkutan diminta membuat surat pernyataan untuk tak lagi menjadi jukir liar,” sambung dia.
Bernad mengungkapkan, pembinaan akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Setelahnya, jika juru parkir liar masih kedapatan beraksi, petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan akan mengenakan tindak pidana ringan (tipiring).
“Jadi tahap awal ini seperti yang saya katakan bahwa ini sifatnya persuasif, sifatnya imbauan dan diberikan (surat) pernyataan terlebih dahulu. Apabila ditemukan kembali dengan orang yang sama, nanti kami lakukan penindakan secara tindak pidana ringan,” katanya.
Baca juga: Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi
Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta untuk memulai operasi penertiban jukir liar di minimarket.
“Saya sudah minta untuk ditertibkan juru parkir liar. (Mereka) Sudah mulai operasi kemarin,” kata Heru di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo meminta warga langsung melaporkan ke aplikasi JAKI (Jakarta Kini) jika menemukan jukir liar di minimarket.
“Ya tentu, sudah kami sampaikan, masyarakat bisa melaporkan ke (aplikas) JAKI tentunya,” kata Syafrin.
Selain JAKI, Syafrin menyampaikan, warga bisa melaporkan ke situs Cepat Respons Masyarakat (CRM).
“Setelah ini, minggu depan kami harapkan sudah ada jadwal, kapan kita bersama-sama turun ke lapangan,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.