Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Kompas.com - 31/05/2024, 18:35 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Reserse Kriminalisasi Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar mengatakan, video pornografi anak yang dijual di Telegram berasal dari Indonesia dan luar negeri.

"Untuk para korban, memang kami klasifikasikan menjadi dua. Yang pertama berasal dari Indonesia, kemudian ada juga dari negara asing,” kata dia saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (31/5/2024).

Hendri mengungkapkan, setidaknya ada tiga negara asing yang telah diidentifikasi.

Baca juga: Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

“Ada beberapa yang diduga warga negara asing, yaitu dari Cina, Taiwan, hingga Singapura. Tapi, karena video yang kami temukan cukup banyak, kami mohon waktu untuk melakukan proses pendalaman,” tutur dia.

Di lain sisi, karena tersangka Deky Yanto (25) hanya mengunduh video-video tersebut dari media sosial, polisi akan mencari tahu siapa produsen dibalik semua ini.

Kemudian, untuk video yang berasal dari luar negeri, polisi akan menjalin kerja sama dengan berbagai platform media sosial supaya bisa dilacak siapa yang pertama kali menyebarkan konten tak bermoral tersebut.

“Untuk mencari tahu dari mana video yang menggambarkan anak-anak dari negara luar, kami akan menjalin kerja sama dengan kepolisian di negara yang dimaksud dan nanti dilakukan melalui Divisi Hubungan Internasional Polri atau melalui kerja sama dengan Instagram Twitter, dan Meta,” tutup Hendri.

Sebagai informasi, pengungkapan kasus penyebaran dan penjualan video porno anak yang dilakukan pria bernama Deky Yanto (25) bermula saat Unit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya melakukan patroli siber di media sosial X pada 27 Mei 2024.

Baca juga: Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Penyidik lalu menemukan akun X dengan nama akun @balapcan.

Setelah dikroscek, akun X @balapcan ternyata menjual konten video asusila melalui platform Telegram yang memiliki nama channel Real Admin Group.

Penyidik lalu melacak siapa pengelola dibalik akun X @balapcan dan akun Telegram Real Admin Group tersebut.

Kemudian diketahui bahwa Deky tinggal di rumah orangtuanya di kawasan Tarumajaya, Bekasi.

Polisi lalu mendatangi rumah orangtua Deky pada 29 Mei 2024 dan langsung menangkap yang bersangkutan setelah ditemukan sejumlah barang bukti terkait penjualan konten video porno anak.

Baca juga: Deky Edarkan 2.010 Video Porno Anak via Telegram sejak 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com