BOGOR, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kondisi Alun-alun kota Bogor semrawut dan kotor.
Video itu langsung ditanggapi Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari dengan mengeklaim bahwa kondisi demikian sudah sejak dulu terjadi.
“Saya sudah menelaah, menanyakan, katanya di titik itu memang dari dulu kurang lebihnya seperti itu kondisinya Alun-alun,” ucap Hery kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).
Untuk diketahui, Bima Arya bersama istrinya, Yane Ardian, tampak berkeliling Alun-alun Bogor. Kegiatan ini direkam dan dibagikan sebagai video reels Instagram pribadi Bima Arya, Jumat (8/6/2024).
Baca juga: Begini Ramainya Alun-Alun Kota Bogor pada Malam Hari
Pada video berdurasi 50 detik itu, Bima Arya tampak geleng-geleng kepala melihat kondisi Alun-Alun yang dipenuhi sampah dan pedagang kaki lima (PKL).
Bima juga tampak berinteraksi dengan salah satu PKL. Dia menanyakan sudah sejak kapan PKL tersebut berjualan di trotoar Alun-Alun Kota Bogor.
“Enggak pernah, baru sekali ini,” jawab si pedagang.
Tak hanya itu, Bima seakan menyinggung kebiasaan para sopir mobil angkutan perkotaan (angkot) yang mengetem dan menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut.
Berkait persoalan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan upaya-upaya persuasif untuk menata kawasan Alun-alun.
Baca juga: Pelatih Renang di Bogor yang Diduga Cabuli Muridnya Terancam 15 Tahun Penjara
Sebab, kata Hery, dalam beberapa waktu ke depan merupakan momen hari raya Idul Adha yang mana banyak masyarakat yang mengais rezeki dari kawasan Alun-Alun.
“Saya kira jelang Idul Adha ini lebih kepada persuasif ya. Masyarakat bawah juga ingin mengais rezeki dan sebagainya,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menyiagakan anggota Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Kota Bogor dititik tersebut.
“Insya Allah kami siagakan personel Dishub dan Satpol PP,” ujar dia.
Selain itu, Hery juga berjanji akan mengatur Alun-alun Kota Bogor agar tidak kumuh.
Dengan memberikan imbauan para PKL tidak berjualan yang tidak pada tempatnya.
“Saya mengimbau dengan sangat, meski kami persuasif, jangan coba-coba melanggar, berjualan di tempat yang tidak seharusnya lagi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.