Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Kompas.com - 21/06/2024, 11:22 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Pelayanan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat akan menormalisasi saluran air atau pelebaran Sungai Cidepit di Gang Makam, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Normalisasi ini dilakukan untuk mengembalikan lebar Sungai Cidepit seperti awal selebar 11 meter.

“Memang ada beberapa pekerjaan di sini, PSDA ingin mengembalikan fungsi sungai seperti awal,” ucap Syarifah saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Untuk merealisasikan hal itu, Pemkot Bogor telah berkomunikasi dengan pemilik bangunan yang ada di sepanjang sungai.

Para pemilik bangunan itu, sudah sepakat untuk digeser.

Termasuk bangunan Posyandu yang ada di pinggir aliran Sungai Cidepit juga ikut dibongkar.

"Termasuk posyandu, karena membahayakan dan masih dalam garis sempadan sungai, ini akan dibongkar dan digeser diganti dengan jalan. Jadi supaya kegiatan posyandu juga aman," kata Syarifah.

Kondisi bangunan dan jalan di bibir Sungai Cidepit di wilayah itu memang cukup mengkhawatirkan jika digunakan masyarakat sekitar untuk beraktivitas.

Pasalnya ada beberapa bangunan dan jalan mengalami keretakan.

Baca juga: Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Untuk saat ini, pihak PSDA masih melakukan lelang untuk pengerjaan tersebut.

Jika melihat jadwal, lelang akan selesai pada bulan Juli 2024.

Dengan begitu, paling lambat pada Agustus 2024, perbaikan sudah bisa dimulai.

Sambil menunggu itu, Pemkot Bogor akan membongkar bangunan-bangunan tersebut.

Pemkot Bogor juga masih memperbaiki tembok penahan tanah (TPT) yang juga untuk menyelaraskan penataan bangunan di sepanjang aliran Sungai Cidepit.

"Maka kita minta ini (bangunan) selesai dibongkar supaya pembangunan TPT ini bisa dimasukkan ke pekerjaannya PSDA. Kalau misalnya belum dibongkar, sementara pembangunan sudah dimulai, maka tidak masuk perencanaannya nanti," ucap Syarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com