Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Kompas.com - 27/06/2024, 19:44 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 01 Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengeluhkan aktivitas parkir liar dan restoran di wilayah tersebut. Aktivitas itu dinilai menimbulkan kegaduhan di kawasan permukiman.

“Saya dapat laporan dari warga, mereka mengeluhkan adanya kafe dan parkir liar di kawasan pemukiman,” kata Ketua RW 01 Kelurahan Melawai Nizarman Aminuddin kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Nizarman menyebut, setidaknya ada dua restoran yang beroperasi di area permukiman tempat dia tinggal. Dua restoran itu disebut telah beroperasi selama beberapa bulan terakhir, tanpa sepengetahuan pengurus wilayah setempat.

“Mereka tiba-tiba tumbuh dengan alasan sudah memiliki izin yang diterbitkan melalui Online Single Submission (OSS). Padahal, ini kan kawasan permukiman,” tutur dia.

Selain menimbulkan kegaduhan, keberadaan restoran itu juga dinilai menyebabkan kawasan permukiman menjadi kumuh.

Baca juga: Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Sebab, minimnya lahan parkir di area restoran membuat pengunjung memarkirkan kendaraan mereka di jalanan atau depan rumah warga.

“Saya dapat laporan, terkadang pengunjung itu memarkirkan kendaraannya di jalan permukiman, kadang di depan pagar rumah warga. Tentu ini meresahkan, bisa dibilang jadi parkir liar,” ucap Nizarman.

Lebih lanjut, Nizarman mengatakan, dirinya mendapatkan laporan bahwa salah satu restoran menjual minuman beralkohol.

Menurutnya, penjualan minuman keras di kawasan pemukiman tak dapat dibenarkan karena bertolak belakang dengan norma-norma masyarakat.

“Ini kawasan pemukiman, ada portal yang memisahkan rumah warga dan kawasan komersial. Kafe tersebut berada di dalam portal, jadi seharusnya bisa mengikuti etika dan norma,” imbuh dia.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, dua restoran yang dikeluhkan warga RW 01 Melawai ini berada di Jalan Wijaya IV dan Jalan Iskandarsyah II.

Dua restoran itu terletak di kawasan pemukiman yang dibatasi oleh portal di setiap sudutnya. Bahkan, hanya ada satu portal yang digunakan sebagai jalan masuk dan keluar wilayah tersebut.

Permasalahan ini ternyata juga sudah dibahas dalam rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Dikutip dari situs resminya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk melakukan inspeksi ke lokasi.

Patut dipertanyakan apakah restoran-restoran tersebut memiliki izin yang sesuai dengan ketentuan atau tidak. Selain mengecek perizinan, aduan terkait parkir liar juga perlu ditindaklanjuti.

“Kalau didiemin terus jadi virus, akan banyak seperti itu,” kata Prasetyo, Rabu (12/6/2024).

“Kita juga enggak boleh zalim sama orang usaha, tanya mau buat apa? permukiman atau ruang usaha? tinggal lihat tata ruangnya apakah itu bisa atau tidak dan bagaimana dampak yang ditimbulkan. Jadi dicek dulu nanti ya,” sambung dia.

Baca juga: Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com