Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Kompas.com - 27/06/2024, 18:40 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, melakukan unjuk rasa karena gaji ke-13 nya dipotong.

"Tadi, yang melakukan demo itu ada petugas medis dan non medis, semua hadir di lobi untuk menyuarakan aspirasinya yang di mana selama ini ada kejanggalan di tunjangan atau remunerasi selama beberapa bulan terakhir ini," ucap Alimuddin perawat RSUD Koja saat diwawancarai, Kamis (27/6/2024).

Alimuddin mengatakan, gaji ke-13 para pekerja RSUD Koja baru saja turun, Rabu (26/6/2024) kemarin.

Baca juga: Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Namun, para pekerja hanya menerima gaji ke-13 dan remon sekitar 70 persen atau tidak penuh seperti biasanya.

"Atinya, kalau misal remonnya Rp 4 juta di bulan Mei berarti potong 30 persen, 70 persennya diberikan ke karyawan, ditambah dengan gaji tiap per bulan. Misalnya, gaji perbulannya Rp 4 juta ditambah dengan remon 70 persen," ucap Alimuddin.

Padahal, kata Alimuddin, para nakes di RSUD lain menerima gaji-13 dan remon secara penuh. Hal itu lah, yang mendorong para nakes di RSUD Koja berdemo hari ini untuk memperjuangkan hak-haknya.

Meski berdemo, nakes di RSUD Koja memastikan bahwa pelayanan tidak terganggu dan berjalan lancar.

Sampai akhirnya, para pegawai RSUD Koja disosialisasi oleh pihak manajemen.

"Tadi, kami sudah disosialisasikan dari ibu direktur dan bagian keuangan serta SDM itu sudah dijelaskan secara detail untuk pembagiannya seperti apa," tuturnya.

Baca juga: Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk Tabungan Penderitaan Rakyat

Sebagai informasi, sejumlah pegawai RSUD Koja melakukan unjuk rasa pada Kamis, (27/6/2024).

Unjuk rasa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, tidak berlangsung lama.

Sekitar pukul 10.51 WIB kondisi di depan RSUD Koja justru sudah sepi. Pelayanan masyarakat juga berjalan normal.

Kapolsek Koja, Ahmad Syahroni juga mengungkapkan, aksi demo itu tidak dilaporkan ke polsek.

"Enggak ada izin dan pemberitahuan giat masyarakat ke polsek," ucapnya.

Baca juga: Buruh Bakal Gelar Demo Tolak Tapera secara Nasional pada 27 Juni 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com