Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiapkan Operasi Pasar

Kompas.com - 12/01/2009, 04:05 WIB

JAKARTA,MINGGU-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan operasi pasar jika harga bahan pokok kembali naik drastis, terutama menjelang tahun baru Imlek. Persediaan bahan pokok di Jakarta dalam kondisi melimpah sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta Ade Suharsono, Minggu (11/1) di Jakarta Timur, mengatakan, pada tahap awal, operasi pasar untuk minyak goreng akan kembali digelar di lima kota se-Jakarta pada Selasa (13/1). Setiap kota akan mendapat jatah 5.000 liter dengan harga Rp 6.000 per liter.

Operasi pasar minyak goreng akan digelar di Kantor Kecamatan Koja, Jakarta Utara; Kantor Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat; Kantor Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat; Kantor Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur; dan tempat parkir Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

Menurut Ade, harga minyak goreng curah seharusnya turun sampai di bawah Rp 6.000 per liter karena harga minyak kelapa sawit saat ini di bawah Rp 1.500 per liter. Di sisi lain, stok minyak goreng di Jakarta mencapai 117.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan satu tahun.

”Tidak ada alasan untuk menjual minyak goreng dengan harga Rp 7.000 per liter atau lebih. Pedagang besar dan produsen harus menurunkan harga atau operasi pasar akan digelar terus setiap minggu,” kata Ade.

Operasi pasar yang digelar pemerintah minggu lalu berhasil menurunkan harga minyak goreng curah dari Rp 7.250 hingga Rp 8.000 per liter menjadi Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per liter. Pemprov DKI berharap harga minyak goreng curah dapat turun sampai Rp 6.000 per liter pada akhir Januari.

Bahan pokok

Selain minyak goreng, persediaan beras, daging, gula pasir, dan telur juga memadai. Stok beras mencapai 109.830 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan. Pasokan dan permintaan pasar relatif seimbang, sekitar 2.500 ton per hari.

Di sisi lain, persediaan gula pasir di Jakarta mencapai 23.832 ton. Dengan kebutuhan 450 ton per hari, persediaan gula di Jakarta dapat memenuhi kebutuhan sampai dua bulan mendatang. Persediaan daging sapi mencapai setara 30.452 ton dan cukup untuk enam bulan. Stok telur ayam mencapai 53.790 ton dan cukup untuk dua bulan.

Dengan persediaan yang memadai, kata Ade, masyarakat tak perlu terpancing dengan isu kelangkaan bahan pokok yang biasanya diembuskan mendekati hari raya. Warga yang mengikuti perayaan tahun baru Imlek jumlahnya terbatas sehingga tidak mendongkrak permintaan.

Namun, kata Ade, jika ada kenaikan harga terus-menerus selama 10 hari, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga.

Saat ini kenaikan harga terjadi pada komoditas sayur-sayuran. Harga tomat yang semula Rp 4.000 per kilogram naik menjadi Rp 8.000 per kilogram. Harga bawang merah yang semula Rp 6.000 sampai Rp 8.000 per kilogram naik menjadi Rp 12.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.

”Harga sayur naik karena banyak petani mengalami kesulitan panen pada musim hujan. Di sisi lain, sayuran tidak dapat dijadikan stok karena mudah membusuk,” kata Ade. (ECA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com