Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Situ Gintung: "Kalau Gak Dijemput, Ngapain ke TPS?"

Kompas.com - 09/04/2009, 08:35 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com- Para korban jebolnya tanggul danau situ Gintung yang saat ini mengungsi di wisma Kertamukti, ternyata kurang antusias untuk pergi ke Tempat Pemungutan suara yang berlokasi sekitar 2 km, dari tempat pengungsian mereka.

Seperti yang dikatakan Ida (32), warga Rt.4/8 kampung poncol ini mengaku malas untuk pergi ke TPS 23, tempatnya terdaftar. " Malas juga, jauh. Kalau ngga ada yang jemput sepertinya saya ngga pergi ke TPS, " ujar Ida.

Ia menambahkan semalam  memang ada menjanjikan akan menyediakan bus untuk mengantar para pengungsi ke TPS masing-masing. Namun sampai pagi ini, ia belum mengetahui apakah rencana tersebut akan direalisasikan atau tidak.

" Dengar-dengar sih nanti mau ada bus, tapi saya ngga tahu jam berapa. Kalau ada bus ya saya ke TPS, tapi kalau tidak jadi ya sana juga ngga jadi ke sana, " terang ibu dua anak ini.

Hal sama juga diutarakan oleh Arif (32), ia menegaskan jika tidak ada yang menjemput, maka ia tidak akan pergi ke TPS. Sama seperti Ida, Arif yang juga warga Rt.4/8 kampung Poncol ini, juga terdaftar di TPS 23.

"Kalau dijemput ya saya berangkat, tapi kalau tidak ya di sini saja (di Wisma Kertamukti), " tuturnya.

Selain kerana jarak yang jauh, alasan lain Arif merasa malas untuk datang ke TPS adalah ia belum mempunyai pilihan. Menurutnya semua caleg yang mengikuti pemilu kali ini hanya mengobral janji-janji manis, dan kebenarannya sulit untuk dibuktikan.

"Caleg-caleg hanya omdo (omong doang), ngga ada yang bisa dipegang omongannya. Nanti kalau sudah terpilih paling juga lupa dengan janji-janjinya, " ujarnya.

Alasan lain diutarakan pengungsi lain Khairul (37), ia tidak antusias untuk pergi ke TPS, karena sampai pagi ini ia belum mendapatkan surat undangan pemungutan suara. Padahal, sejak kemarin (8/3), ia sudah menyampaikan hal tersebut kepada ketua Rt.8/4 tempat tinggalnya.

"Sampai saat ini saya belum dapat surat undangannya, kemarin saya sudah bilang kepada ketua rt, dia hanya menyuruh saya datang saja, tanpa ada jaminan saya dapat mencontreng," kata pria yang berprofesi sebagai guru ini.

Walaupun belum tahu apakah ia akan memilih atau tidak, Khairul berharap pemilu kali ini dapat bermanfaat bagi masyrakat, khususnya masyarakat kecil seperti dirinya. "Kami butuh perlindungan dan bantuan, semoga para pemimpin terpilih dapat mengayomi kami para rakyat kecil, " harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com