Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aviliani: Saya Dilarang Mendebat Capres

Kompas.com - 26/06/2009, 13:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam menjalankan tugasnya sebagai moderator debat capres tadi malam, Aviliani mengaku mendapat larangan dari salah satu tim sukses capres/cawapres untuk mendebat para kandidat tersebut.

"Dari KPU memberikan kelonggaran yang seluas-luasnya, dari tim sukses yang melarang saya. Larangan itu berasal dari salah satu tim sukses, yang lainnya mempersilakan saja," ujar dia di Jakarta, Jumat (26/6).

Alasan mereka, lanjut Aviliani, ditakutkan moderator berpihak kepada salah satu capres. "Bisa juga mereka khawatir kalau moderator terlalu mendebat dan capres tersebut tidak bisa menjawab, pamor capres tersebut akan turun," tuturnya.

Hal tersebut sebenarnya telah ia siasati dengan memaparkan data-data dan angka pada awal acara. Namun, menurutnya, taktik tersebut kurang berhasil karena jawaban para capres terlalu sistematik dan tidak berani menyebutkan angka.

Ia juga merasa kurang puas dengan performa pada kandidat tadi malam. Menurutnya, ketiga capres tidak memberikan pemaparan program mereka untuk masa depan. "Mereka hanya menjelaskan keberhasilan yang telah dicapai pada masa lalu. Jawaban mereka juga terlalu berhati-hati, padahal 15 menit sebelum acara dimulai sudah saya briefing agar jawaban mereka to the point saja," katanya.

Lebih jauh Aviliani berpendapat, kehati-hatian para capres bisa juga disebabkan karena mereka takut salah ucap. "Mereka juga takut pada penilaian orang timur, yang akan beranggapan buruk pada orang yang terlalu mendebat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com