JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Ahmad Efendy (38) ditemukan tak bernyawa di tepi Kali Sodong, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (13/5/2024) sore.
Mayat Efendy ditemukan pertama kali oleh seorang tukang ojek sekitar pukul 16.20 WIB. Saat ditemukan, wajah korban lebam.
Kemudian, tukang ojek itu melapor ke Polsek Pulogadung untuk mengevakuasi mayat Efendy. Ketika jasad diperiksa, ditemukan sebuah dompet berisi KTP.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya Efendy adalah pria yang dilaporkan menghilang oleh keluarganya pada Senin pagi.
Baca juga: Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya
Effendy dilaporkan menghilang setelah melakukan panggilan video atau video call dengan teman dan saudaranya dalam kondisi wajah lebam dan berdarah.
Sepanjang melakukan panggilan video, Efendy hanya mengucapkan satu kalimat, yakni "posisi di BKT". Setelah itu keluarga hilang kontak.
Keluarga pun bertanya-tanya, apa yang terjadi pada Efendy. Apalagi, Efendy hanya pamit untuk membeli bensin pada saat pertemuan terakhir mereka.
Namun rupanya tidak pulang dan malah ditemukan tewas di Kali Sodong.
Setelah beberapa hari, polisi menangkap tiga orang terkait penemuan mayat Efendy di Kali Sodong, Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca juga: Pria di Kali Sodong Dibunuh Debt Collector Gadungan karena Tolak Serahkan Motor
Penangkapan ini sekaligus mengungkap misteri kematian Efendy yang ternyata tewas dibunuh.
"Pada hari ini telah ditangkap para pelaku yang melakukan tindak pidana pada korban yang ditemukan hari Senin (13/5/2024) itu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Polres Jakarta Timur, Jumat (17/5/2024).
Adapun motif pembunuhan ini murni perampokan sepeda motor dengan modus mengaku sebagai debt collector leasing.
“Modus mereka itu istilahnya mata elang. Jadi mereka mengaku petugas debt collector, padahal mereka tidak punya izin atau tidak bergabung dengan salah satu debt collector resmi," terang Nicolas.
"Mereka mengaku dari leasing dan mau mengambil sepeda motor. Namun, pada saat kejadian itu, korban memang tidak mau menyerahkan motornya," ujar dia.
Baca juga: Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat Video Call Keluarga Jadi Pertanyaan
Selanjutnya, ketika korban tidak mau menyerahkan motornya, para pelaku lantas membawa korban ke tempat kejadian perkara (TKP) dan terjadilah penganiayaan.