JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelompok Tani Kampung Bayam Madani menyambut baik rencana Anies Baswedan untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Warga bernama Tarjo (43) berharap, jika Anies menang kelak, mereka bisa kembali punya lahan untuk bertani seperti sebelumnya.
"Kalau emang Anies maju, terus jadi (Gubernur) lagi, kalau bisa dibalikin lagi lah supaya lebih sejahtera lagi (seperti) sebelumnya," ujar Tarjo kepada Kompas.com saat ditemui di hunian sementara di Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (15/6/2024).
Baca juga: Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk
Daud (71), warga lainnya, mengatakan bahwa Anies harus memenuhi janjinya untuk memenuhi hak hidup warga Kampung Bayam.
"Selama kita masih berjuang, karena dia yang tanda tangan (harus menagih janji Anies)," ucap Daud yang kini tinggal di hunian sementara bersama 34 keluarga lainnya.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Furqon (46) mengaku bangga karena Anies mencalonkan diri kembali. Sebab, artinya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak melupakan Jakarta.
Menurut dia, yang terpenting adalah petani memiliki pemimpin yang dapat menyejahterakan rakyatnya.
"Siapapun, yang penting petani itu memiliki pemimpin yang bisa menyejahterakan," kata dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan bakal memprioritaskan persoalan warga Kampung Bayam jika nantinya memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
Ia pun mempertanyakan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tak memberikan kejelasan tempat tinggal untuk warga.
Baca juga: Jakpro Bakal Beri Pelatihan Kerja, Warga Eks Kampung Bayam: Jangan Janji Terus Meleset Lagi
Padahal, Kampung Susun Bayam sudah dibangun oleh pemerintahannya saat itu dan diperuntukan bagi warga yang tergusur karena pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Sebetulnya kan waktu itu kuncinya sudah diberikan, ini kan tinggal penuntasan saja, bangunannya sudah ada dan mereka berasal dari sana,” kata Anies.
Anies merasa sikap Pemprov DKI Jakarta tidak pro terhadap masyarakat kecil. Padahal, Kampung Susun Bayam merupakan tempat tinggal utama mereka.
“Justru jadi pertanyaan kenapa mereka harus terlunta-lunta selama satu setengah tahun? Kalau saja ini bicara soal tentang rumah kedua barangkali boleh itu ada proses yang rumit,” ujar Anies.
“Tapi ini pilihannya adalah terkatung-katung atau tinggal di tempat yang sudah disiapkan? Menurut saya ini adalah satu langkah yang jauh dari bijak,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.