Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Mau Disalahkan Sendiri soal Bajakan di Glodok

Kompas.com - 13/01/2010, 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Glodok, Jakarta Barat, yang menjadi pusat penjualan barang bajakan VCD, DVD, MP3, dan barang sejenis lainnya di Indonesia, seakan tak pernah tersentuh oleh hukum. Ratusan pelaku bebas menjajakan barang bajakan meskipun Pos Polisi Glodok berdiri tak jauh dari lokasi. Bagaimana tanggapan Polri mengenai hal itu?

Kepala Unit I Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Komisaris Besar Tony Harmanto tak mengelak adanya petugas kepolisian yang terlibat dalam bisnis haram itu. Namun, menurut dia, tidak hanya institusi Polri yang terlibat, tetapi pihak lain ikut terlibat, seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Keterlibatan bukan hanya dari kita (Polri). Di sana banyak yang terlibat. Pemda, Tramtib ikut terlibat," tegas dia ketika jumpa pers di Jakarta, Rabu (13/1/2010).

Pemprov, kata Tony, selama ini telah mengutip pajak dari para pedagang. Selain itu, petugas Tramtib kerap mengutip bayaran. "Di sanakan toko. Diizinkan jualan di sana. Jadi stigma negatif jangan terus diarahkan ke kita," ucap dia.

Kenapa polisi tak rutin melakukan razia di Glodok? Tony beralasan karena pihaknya mempertimbangkan banyak hal. "Dulu, Mabes Polri pernah razia di Glodok. Sorenya langsung dibakar kios-kiosnya. Polisi langsung yang disalahkan. Kita pertimbangkan dampak sosialnya. Berapa ribu orang akan jadi pengangguran. Mereka jualan demi perut," jelas dia.

"Ini perlu dipecahkan bersama. Undang pemda dan institusi-institusi terkait. Jadi mata rantainya harus diputus. Kalau masyarakat kompak tidak ke sana, pasti Glodok akan tutup sendiri," papar Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com