Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Sekeping Obat Pengusir Nyamuk Iroh

Kompas.com - 22/02/2011, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Iroh, pembantu rumah tangga ini menjadi pergunjingan warga Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, akhir pekan lalu. Dia mengaku memasukkan sekeping obat pengusir nyamuk elektrik ke dalam termos minuman milik majikannya, Tioma boru Hotasoit (32).

Akibatnya, Tioma, bukan Tomia seperti dalam Kompas, Minggu (20/2/2011), merasa mual dan muntah. Merasa keselamatannya terancam, Tioma melaporkan Iroh ke Markas Kepolisian Resor Metro Depok.

Peristiwa itu mengejutkan Tioma. Betapa tidak, dia baru saja menerima Iroh sebagai pembantu, Jumat (18/2/2011) pukul 08.30. Enam jam kemudian Tioma menenggak air gula berisi kepingan obat pengusir nyamuk buatan Iroh.

Saat minum air gula itu, Tioma merasa ada yang aneh dengan bau dan rasanya. Karena curiga, Tioma menuangkan air gula dalam termos tersebut di kamar mandi. Saat itulah dia menemukan sekeping obat pengusir nyamuk di dalam termos. Seketika dia melarang Iroh memegang termos itu karena akan melaporkan hal tersebut ke polisi.

Mendengar kata ”polisi”, Iroh langsung mengaku bahwa dia yang memasukkan kepingan obat pengusir nyamuk ke dalam termos minuman. Tioma langsung menyuruh Iroh keluar rumah seraya memanggil tetangga untuk mengawasinya sambil menunggu kedatangan suaminya, B Sianturi (38).

Bermacam-macam spekulasi muncul dalam benak Tioma dan Sianturi. Pembantu yang baru mereka kenal sudah berani memasukkan barang berbahaya di dalam termos minuman gula.

Sianturi dan Tioma yakin Iroh sengaja melakukan itu. Pasalnya, termos dan obat pengusir nyamuk terletak di ruangan berbeda. Termos terletak di meja makan, sedangkan obat pengusir nyamuk berada di dalam gudang yang terpisah jarak empat meter. Selain itu, obat pengusir nyamuk itu sudah hampir setahun belakangan tidak pernah dipakai.

”Apalagi kejadian siang hari, buat apa memasang obat pengusir nyamuk. Tidak mungkin dia tidak sengaja,” kata Sianturi.

Sianturi menduga ada orang lain yang menyuruh Iroh untuk berbuat jahat. Tujuannya melumpuhkan orang yang ada di dalam rumah. Ketika kejadian memang hanya ada Tioma dan anaknya, Stefan (5), tetapi siapakah yang menyuruh Iroh.

Kepada penyidik, Iroh mengaku tidak kerasan bekerja di rumah Tioma. Karena itu, dia sengaja membuat kesalahan agar diberhentikan dari pekerjaannya. Bagi Sianturi, pengakuan ini terasa aneh karena Iroh baru saja bekerja bahkan belum sampai satu hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com