Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aldo: Para Penganiaya Berseragam Lengkap

Kompas.com - 20/04/2011, 23:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aldo Hitipeuw (32), salah seorang korban penganiayaan oknum TNI, membantah keras pemberitaan bahwa orang-orang yang menangkap dia dan kedua temannya bukan aparat korps tertentu.

"Saya baru saja membaca di sebuah koran yang mengatakan, tidak benar pelaku penganiayaan kami adalah aparat. Lalu siapa yang bisa membawa jenis-jenis senjata seperti itu," kata Aldo, Rabu (20/4/2011).

Ia lalu merujuk sejumlah senjata api yang digunakan para pelaku saat mendatangi kantor Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance) pada Senin (11/4/2011).

Berita itu juga menyebutkan, dugaan keterlibatan aparat kemungkinan hanya didasarkan pada profesi sang debitur yang merupakan anggota korps tertentu. Oleh karena itu, Aldo coba mengajukan bukti yang lebih jelas.

"Okelah jika yang mengambil kami di kantor bukan TNI. Tapi yang menyiksa kami di tahanan adalah orang-orang berseragam lengkap dan bersenjata. Apa itu tentara gadungan? Apa itu bukan bukti?" tandasnya.

Ia melanjutkan, seragam yang dipakai para pelaku identik dengan korps tertentu pada institusi TNI. Selain itu, saat kain penutup matanya dilepas, ruang sekeliling yang dia lihat bisa diperkirakan sebagai markas aparat keamanan.

Atas dasar keyakinan tersebut, ia bersama dua temannya sempat menandatangani perjanjian yang diajukan pelaku untuk tidak membeberkan kejadian ini kepada publik. "Kami sebenarnya sudah orek-orek (tanda tangan) kesepakatan untuk tidak membuka ini," terang Aldo.

Namun, kematian temannya, Helmy Manuputty, menguatkan niatnya untuk mengungkap perlakuan yang mereka alami. "Apalagi, saya sama sekali tidak berurusan dengan soal ini. Hanya kebetulan saat itu berada di kantor untuk ambil SK (surat kerja) penarikan barang," ucap Aldo.

Aldo bersama dua temannya, Helmy dan Videl, staf penagihan pada SMS Finance, mengalami penganiayaan pada 11 April 2011. Peristiwa ini berujung pada kematian Helmy, 18 April 2011.

Para korban dan pengacara Helmy, Abdul Fatah Pasolo, menyebut para penganiaya adalah oknum aparat TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com