Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Kompas.com - 29/06/2024, 07:42 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto, Kusnadi, meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Permohonan ini menyusul penggeledahan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara tiba-tiba terhadap Kusnadi, Senin (10/6/2024).

Saat itu, Kusnadi sedianya tengah mendampingi Hasto di Gedung KPK yang menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan suap eks caleg PDI-P, Harun Masiku, yang buron sejak Januari 2020 lalu.

Namun, tiba-tiba, ia dipaksa menjalani pemeriksaan selama tiga jam. Penyidik juga menyita sejumlah barang milik Kusnadi, yakni, tiga buah ponsel seluler, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hingga buka catatan.

Usai pemeriksaan itu, Kusnadi dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada Kamis (13/6/2024). Mangkir pada panggilan pertama, Kusnadi akhirnya menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada pemanggilan kedua, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Minta perlindungan

Kusnadi pun mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK pada Jumat (28/6/2024). Langkah ini ditempuh Kusnadi usai melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Kuasa hukum Kusnadi, Petrus Selestinus, mengatakan, setidaknya ada empat permintaan kliennya kepada LPSK.

Pertama, Kusnadi meminta perlindungan agar merasa nyaman dalam bekerja dan atau ketika dipanggil kembali oleh KPK sebagai saksi atas kasus pelarian Harun Masiku.

Kedua, meminta LPSK memberikan perlindungan saat Kusnadi memberikan keterangan, agar penyidik tak memberikan tekanan.

“Karena, tekanan yang dialami Kusnadi pada 10 Juni itu berdampak sampai saat ini. Ibaratnya, cicak lewat saja dia kaget, dia pikir KPK datang, kira-kira begitu,” kata Petrus di LPSK, Jumat.

Baca juga: Staf Hasto Mengaku Sempat Takut Dijadikan Tersangka Saat Digeledah KPK

Ketiga, Kusnadi meminta agar ia dibebaskan dari pertanyaan yang menjerat jika suatu saat diperiksa oleh KPK.

“Keempat, Kusnadi harus mendapat penasihat hukum. Jadi, ketika dia diperiksa di lantai dua (KPK), harusnya tim kuasa hukum, satu atau dua orang itu bisa berada di lantai dua,” tutur Petrus.

“Karena, ketika dia ditanya untuk hal-hal yang menyulitkan, dia jawab, kan dia bisa meminta nasihat,” lanjutnya.

Takut jadi tersangka

Kusnadi mengaku sempat takut akan dijadikan tersangka saat digeledah oleh penyidik KPK saat itu.

“Dia merasa bahwa, ‘jangan-jangan saya ini ingin ditersangkakan’, tanpa tahu jelas apa masalahnya,” kata Petrus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Megapolitan
Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Megapolitan
Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Megapolitan
Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Megapolitan
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

Megapolitan
Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu 'Like-Subscribe' Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Polisi Sebut Penipu "Like-Subscribe" Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Megapolitan
Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Megapolitan
Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Megapolitan
Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Megapolitan
Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Megapolitan
Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Megapolitan
Dua Tersangka Penipuan 'Like-Subscribe' Bujuk Korban Buka Rekening dengan Iming-iming Rp 500.000

Dua Tersangka Penipuan "Like-Subscribe" Bujuk Korban Buka Rekening dengan Iming-iming Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com