Meskipun Tua, Monas Tetap Pilihan Keluarga

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Monumen Nasional (Monas) yang kini berusia 50 tahun tetap tidak kehilangan daya tariknya di mata warga Jakarta dan sekitarnya. Sejak sore tadi, ribuan warga Jakarta terus mengalir memasuki areal lokasi bersejarah ini untuk menikmati momentum pergantian tahun.

Jumaroh, salah seorang pengunjung Monas mengatakan, hampir setiap tahun ia membawa keluarganya untuk merayakan malam tahun baru di kawasan ini. Menurutnya, momen pergantian tahun ini sekaligus sebagai ajang keluarga berkumpul.

"Biasanya, ya, ngumpul, tapi ini kan sekalian bawa anak-anak jalan-jalan juga. Sekalian nyenengin mereka," kata Jumaroh kepada Kompas.com di Monas, Jakarta, Sabtu (31/12/2011).

Ia menuturkan, tahun lalu ia dan keluarganya memutuskan untuk pulang pukul 22.00 WIB. Tapi malam ini, ia berencana menikmati momen pergantian tahun hingga larut malam lantaran anak-anaknya sudah tidak terlalu kecil untuk diajak hingga larut.

"Sekarang kan anak-anak sudah gede dan tidak rewel kalau diajak sampai malam. Biar mereka bisa lihat kembang api juga," kata Jumaroh yang datang bersama istri dan kedua anaknya.

Selain itu, ia juga mengaku senang melihat anaknya bebas bermain di kawasan Monas yang luas. Hal itu mengingat lokasi rumahnya di daerah Tanah Tinggi memang miskin ruang terbuka untuk anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu bermain.

"Di sini bisa bebas lari-larian. Di rumah susah. Kalau main layangan juga ujung-ujungnya nyangkut," katanya sambil membantu anaknya menaikkan layangan.

Pantauan Kompas.com, ribuan warga Jakarta malam ini semakin memadati kawasan Monas sejak pukul 16.30 WIB tadi. Bahkan, halte bus Transjakarta Monas juga ramai oleh pengunjung dan pedagang makanan serta terompet. Sebagai daya tarik, beragam atraksi hiburan juga digelar oleh masyarakat, seperti ondel-ondel keliling, penyewaan sepeda, serta mobil-mobilan anak.