Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Hidup Bersih Sehat Menyasar Siswa SD

Kompas.com - 26/03/2012, 13:55 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Perilaku hidup bersih sehat dan cuci tangan pakai sabun untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak bangsa perlu menyasar anak-anak SD. Sebab, jumlah anak-anak SD di Indonesia cukup besar, yakni 27,32 juta anak untuk dapat dipengaruhi memiliki perilaku hidup sehat sejak dini, serta jadi agen perubahan untuk menyosialisasikan hidup sehat pada teman sebaya dan keluarga.

"Upaya menjaga anak Indonesia tetap sehat lebih efektif dengan melakukan tindakan promotif dan preventif untuk memiliki periaku hidup bersih sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Ini cara termudah dan termurah," tutur Vice President Personal Care PT Unilever Indonesia Tbk, Deborah Sadrach, dalam peluncuran Dokter Kecil Award 2012 di Jakarta, Senin (26/3/2012).

Menurut Deborah, biaya 3,35 dolar AS untuk gerakan CTPS setara dengan 200 dolar AS untuk bangun sarana jamban di rumah tangga. Jadi, dampaknya luar biasa. "Upaya PHBS dan CPTS pada anak-anak SD kami nilai strategis. Anak-anak usai SD yang diajarkan dan dicontohkan perilaku hidup sehat jadi sasaran dan agen perubahan untuk sosialiasi bagi teman sebaya dan keluarga," kata Deborah.

Sejak 2004, PT Unilever Indonesia Tbk melalui Lifebuoy mendukung perilaku hidup sehat sejak dini di kalangan siswa, termasuk program dokter kecil. Saat ini sudah meliputi 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo mengatakan, menyasar siswa SD lewat program dokter kecil dapat mengintervensi perilaku siswa ke depan untuk hidup sehat. IDI mendukung program dokter kecil untuk membantu memelihara kesehatan masyarakat sejak dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com