Dua Pengeroyok Kelasi Arifin adalah Anggota YGEN

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua dari lima tersangka kasus pengeroyokan Kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada Kawasan Barat (Armabar), merupakan anggota geng motor YGEN. Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Harmanto, Senin (23/4/2012), di Mapolda Metro Jaya.

"Dua tersangka anggota YGEN yaitu Asoi dan Joshua," ungkap Toni.

Keduanya, lanjut Toni, kerap datang ke Jalan Benyamin Sueb untuk sekadar menonton ataupun ikut melakukan balap liar. Mereka datang, menonton, dan ikut dalam balapan.

Namun, saat ditanyakan ke Asoi dan Joshua, keduanya membantah tergabung dalam geng motor. Asoi, misalnya, mengaku hanya gemar menonton balap liar. Saat pengeroyokan terhadap Kelasi Arifin terjadi tanggal 31 Maret 2012 di Jalan Benyamin Sueb pun, Asoi menuturkan, dirinya datang untuk menonton.

"Saya enggak ikutan geng motor. Cuma suka nonton saja di Benyamin Sueb. Tahu-tahu ada kejadian itu, ada orang kerumunan ramai lagi mukul dan ada yang teriak ada yang ditusuk," kata Asoi.

Mendengar teriakan itu, Asoi yang awalnya hanya duduk-duduk di pinggir jalan itu pun langsung datang menghampiri. Dia mengaku juga sempat melayangkan pukulan ke arah seorang pria yang ternyata adalah Kelasi Arifin.

"Saya pukul pakai tangan kosong ikut-ikut yang lain," ujarnya.

Namun, polisi beranggapan lain. Polisi berkeyakinan Asoi memukul menggunakan balok kayu ke bagian punggung Arifin sehingga membuat Arifin jatuh tersungkur. Ketika itu, Asoi tak tahu bahwa Arifin sudah tak bernyawa. Ia pun tak tahu siapa yang menusuk Arifin.

"Enggak tahu, pokoknya itu ramai-ramai dan saya hanya pukul," kata Asoi.

Sementara itu, Joshua juga membantah dirinya dikait-kaitkan dengan geng motor.

"Saya tidak pernah ikut geng motor," katanya.

Joshua mengaku tidak mengetahui peristiwa pengeroyokan terhadap Arifin. Ia membantah jika disebut polisi sebagai salah satu pelaku pengeroyokan terhadap Kelasi Arifin.