Akses ke Pusat Kota Jakarta Lumpuh

JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat hujan terus-menerus yang mengguyur DKI Jakarta, Kamis (17/1/2013) pagi, sejumlah ruas jalan pun tergenang. Kondisi itu menyebabkan akses kendaraan bermotor menuju pusat kota lumpuh.

Di Jakarta Timur, genangan air terdapat di hampir semua jalan yang kerap menjadi akses bagi warga ke pusat kota, antara lain di Jalan Letjend Sutoyo yang mengarah ke By-Pass, Jalan Otto Iskandardinata (Ottista) yang mengarah ke Kampung Melayu, Jalan DI Panjaitan yang mengarah ke Rawamangun, serta Jalan Dewi Sartika yang bisa mengarah ke MT Haryono ataupun Jatinegara.

Ketinggian air di sejumlah jalan itu bervariasi. Genangan air di Jalan Letjend Sutoyo mencapai betis orang dewasa hingga kendaraan hanya menggunakan jalur busway. Ketinggian air di Jalan Ottista mencapai 40 cm. Ketinggian air di Jalan DI Panjaitan 40 cm hingga 60 cm, dan demikian halnya dengan ketinggian air di Jalan Dewi Sartika.

"Iya, di Jalan Letjend Sutoyo, ban mobil saya sampai enggak kelihatan. Pedagang-pedagang yang ada di tepi jalan saja sampai enggak bisa berdagang," ujar Leida Marghareta (23), salah seorang warga Ibu Kota.

Sejumlah genangan tersebut pun menimbulkan titik-titik kemacetan lalu lintas. Bagi masyarakat yang hendak ke Jalan MT Haryono melalui Jalan Dewi Sartika, misalnya, ekor kemacetan sudah mulai tampak di Jalan Condet Raya dan Jalan Raya Bogor.

Demikian juga bagi warga yang menuju pusat kota melalui akses tol dalam kota. "Tol dalam kota stuck. Saya mau ke UKI saja dari rumah saya di Cawang sampai tiga jam. Biasanya cuma setengah jam," lanjut Leida.

Di Jalan Raya Ottista, kendaraan bahkan tidak bisa melintas di jalan tersebut akibat genangan. Akibatnya, pihak kepolisian mengalihkan arus kendaraan menuju Jalan Ottista III dan tembus di Jalan DI Panjaitan, jalan yang juga digenangi air setinggi lutut.

Hingga kini, kemacetan masih terjadi di titik-titik lain di Jakarta. Para pengguna jalan diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi peraturan yang berlaku demi keselamatan dalam berkendara.