Rental PlayStation di Pasar Rebo Dirampok

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah tempat penyewaan game PlayStation II di Jalan Kopi RT 07 RW 03, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjadi sasaran perampokan, Senin (18/3/2013) pukul 11.00 WIB. Dua orang pelaku menggasak delapan unit PlayStation.

Pian (28), anak pemilik tempat penyewaan PS II itu mengatakan, saat kejadian, ia tidak berada di tempat tersebut. Pelaku pun bertemu dengan istri pemilik bernama Nurul huda (22). Kepada sang istri, pelaku mengaku rekan kerja Pian yang diinstruksikan melakukan perbaikan PlayStation.

"Pelaku datang ke rental, bilangnya ada suruhan sama saya. Dia bilang, saya yang nyuruh mau ngisi game-game ke (Mal) Graha Cijantung," ujarnya kepada wartawan, Senin.

Pian melanjutkan, sang istri kemudian memeriksa kebenaran pernyataan pelaku itu dengan menelepon dirinya. Pian mengaku terkejut karena merasa tidak pernah menyuruh orang lain untuk melakukan perbaikan sejumlah PlayStation-nya.

Setelah sang istri memastikan bahwa dua pelaku berbohong, ia kembali menemuinya di tempat penyewaan PlayStation-nya tersebut. Nahas, dua orang pelaku telah memasukan delapan unit PlayStation seharga Rp 15 juta tersebut ke dalam tas ransel dan kantong plastik hitam serta membawanya kabur menggunakan motor.

"Tapi pelaku langsung nodong pistol ke istri saya. Mereka kabur ke arah Setu pakai motor. Istri saya enggak bisa buat apa-apa," lanjut Pian.

Nurul Huda mengatakan, dua pelaku memiliki ciri-ciri fisik tertentu, yakni berkulit hitam, bertubuh gemuk, memiliki perut besar dan memiliki kumis. Kasus tersebut pun telah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Pasar Rebo.

Dihubungi terpisah Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pasar Rebo AKP Ambarita membenarkan peristiwa tersebut. Namun, ia menampik kasus itu adalah aksi perampokan, melainkan aksi penipuan. Sebab, karyawan tempat penyewaan PlayStation itu mengaku, sempat mengenali pelaku adalah rekan pemilik rental PlayStation.

"Jadi karyawannya tempat rental PlayStation itu ngaku pelaku memang rekan pemiliknya. Jadi itu kasus penipuan, bukan perampokan. Tolong diluruskan," ujarnnya.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Salah satunya dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lapangan atau pemilik tempat penyewaan permainan anak-anak modern itu.