Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pemutilasi di Bendungan Hilir Sayang terhadap Korbannya

Kompas.com - 14/07/2013, 12:11 WIB
Zico Nurrashid Priharseno,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski dikenal mengalami masalah kejiwaan, terduga pemutilasi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, S (44), dinilai tetangga sayang terhadap korbannya, yang adalah ibunya, SA (80).

Seorang tetangga, Cici, menuturkan, ketika SA sakit, S berteriak-teriak minta tolong karena tidak tahu harus berbuat apa. Pernah juga, lanjut Cici, SA jatuh di depan rumah dan S langsung keluar rumah dan membopong ibunya masuk.

"Dia pernah teriak-teriak minta tolong ke sebuah warung makan (dekat rumahnya) katanya ibunya sakit, dia gak tau harus ngapain, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL Mintohardjo). Dia memang sayang kepada ibunya, dia selalu menjaganya," kata Cici, Minggu (14/7/2013).

Kasus dugaan mutilasi terhadap SA berawal dari laporan kakak S, B, pada Minggu dini hari. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Rikwanto menjelaskan, B datang ke rumah SA pada Sabtu (13/7/2013).

Sesampainya di rumah SA, B lebih dulu mendapati S. Kepada S, B bertanya soal keberadaan SA. S menjawab SA sudah meninggal, tetapi diam ketika B bertanya di mana SA dimakamkan.

B kemudian menghubungi tetangga untuk meminta informasi. Bersama tetangga juga, B mengecek setiap ruangan di rumah SA, hingga akhirnya menemukan tengkorak, tulang belulang, dan daging, yang diduga milik SA, di salah satu kamar.

Barang bukti itu telah dibawa polisi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, sementara S telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani tes kejiwaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com