Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Sumpah, Saya Rela Tujuh Turunan Tak Didukung Lagi!

Kompas.com - 18/07/2013, 14:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta tak peduli warga Fatmawati yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli MRT mengunggah video sindiran mereka terhadap Basuki di Youtube. Bahkan, ia rela tidak dipilih kembali oleh warga Fatmawati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 apabila Basuki kembali mencalonkan diri.

"Sumpah saja tujuh turunan, saya enggak usah dipilih lagi di 2017. Saya juga rela," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Basuki menuding warga Fatmawati memberontak karena kepentingannya tidak diakomodasi olehnya. Setelah melakukan kajian, Pemprov DKI memperoleh hasil kalau pembangunan MRT subway (bawah tanah) yang melintas sepanjang Jalan Fatmawati tidak mungkin dilaksanakan.

Oleh karena itu, jalur layang merupakan pilihan tepat untuk tetap menjalankan megaproyek tersebut. Keinginan MRT subway di kawasan itu, kata dia, hanya untuk kepentingan warga Fatmawati agar tanah mereka lebih mahal dan kawasan itu dapat menjelma bak kawasan Orchard di Singapura.

"Mahes (koordinator warga Fatmawati) memberikan informasi bahwa semua MRT itu bisa subway. Dia bilang kalau memang uangnya cukup, lebih baik semua subway, kan enggak perlu ada pembebasan lahan. Dia juga tidak fair karena tidak masukkan semua pembicaraan secara total," kata Basuki.

Apabila Pemprov DKI memaksakan semua jalur MRT menggunakan jalur bawah tanah, harga tiketnya dijamin tidak terjangkau oleh warga. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengakui saat ia meminta dukungan kepada warga Fatmawati, ia belum memiliki data akurat terkait pembangunan MRT. Setelah memiliki data akurat, kawasan Fatmawati memang harus dibangun MRT secara layang bukan bawah tanah.

"Sekarang mereka ngomong lagi soal kumuh. Sekarang coba tanya kawasan Antasari kumuh mananya? Mereka bisa membiayai sampai studi banding ke Bangkok. Sekarang, saya mau pentingkan seluruh DKI atau sekelompok yang memilih saya? Kalau Anda enggak mau milih saya lagi, ya enggak usah pilih saya," tegas Basuki.

Sekadar informasi, Masyarakat Peduli MRT menyindir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui Youtube. Alex Taroreh, perwakilan Masyarakat Peduli MRT, menyatakan, diunggahnya video berjudul "Ahok: Emang Gue Pikirin MRT, Pusat aja gendeng bikin PT MRT..." tidak bermaksud mendiskreditkan kepemimpinan Jokowi dan Ahok. Mereka hendak mengingatkan bahwa para pemimpin tidak sekadar mengumbar janji ketika kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com