Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Pengusaha Paling Telat Bayar THR H-7

Kompas.com - 28/07/2013, 17:19 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com– Pengusaha di Jakarta memastikan membayar tunjangan hari raya (THR) tepat waktu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1994 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan.

"Pembayaran kami lakukan selambat-lambatnya tujuh hari sebelum hari raya keagamaan. Awal bulan Agustus merupakan waktu yang sangat tepat untuk membayarkan THR, namun akan lebih baik jika dilakukan akhir Juli sehingga pekerja akan lebih leluasa untuk memanfaakannya untuk kepentingan Lebaran," kata Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, Minggu (28/7/2013), di Jakarta.

Apabila ada perusahaan yang tidak mampu memberikan THR secara penuh atau separuhnya, atau bahkan tidak mampu berikan THR sama sekali, kata dia, lebih baik dikomunikasikan secara terbuka dan transparan tentang kondisi keuangan perusahaan kepada pekerja. Sehingga, ada saling memahami antara pengusaha dan pekerja

Menurut Sarman, pembayaran THR tahun ini tergolong berat, sebab pengusaha di Jakarta baru saja menghadapi kenaikan upah minimum Provinsi DKI tahun 2013 sebesar 44 persen. Kemudian pengusaha juga menghadapi konsekuensi kenaikan tarif listrik sebesar 15 persen. Tidak lama kemudian juga dampak kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi.

Adapun besaran THR dibayarkan sesuai masa kerja pegawai. Kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus, mendapat THR sebesar satu bulan upah. Pekerja yang bermasa kerja tiga bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional, dengan menghitung jumlah bulan kerja dibagi 12 bulan dikali satu bulan upah.

“Kami berharap para pengusaha di Jakarta tidak ada yang tidak melaksanakan kewajibannya memberikan THR,” kata Sarman. Sementara untuk wilayah DKI, THR diberikan sesuai dengan besaran UMP 2013 maka besar rata-rata THR adalah Rp 2,2 juta per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com