Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Jenderal" Tunjukkan Kartu Nama Jenderal ke Petugas "Busway"

Kompas.com - 30/07/2013, 13:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas Unit Pengelola (UP) Transjakarta Sri Ullina Pinem mengatakan, pengemudi Honda Jazz yang memaksa petugas membuka portal busway menunjukkan kartu nama seorang jenderal aktif. Pengemudi itu mengaku anak jenderal dan memaksa petugas palang pintu untuk membuka portal busway di Galur-Senen, Jakarta Pusat.

Sri menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (30/7/2013) pukul 09.30 WIB. "Memang betul ada peristiwa pemaksaan itu, dengan posisi di palang pintu Galur arah Senen, Jakarta Pusat," kata Ulina kepada Kompas.com, Selasa siang.

Sri mengatakan bahwa pengemudi Honda Jazz itu terus memaksa dua petugas yang saat itu bertugas di palang pintu tersebut. Di dalam mobilnya, pengemudi tersebut itu mengaku sebagai anak jenderal ternama di Indonesia. Selain itu, ia juga menunjukkan kartu nama seorang jenderal kepada para petugas penjaga busway.

Sri enggan mengatakan siapa oknum jenderal di dalam kartu nama tersebut. Namun, ia memastikan bahwa nama jenderal yang tercantum dalam kartu nama tersebut masih aktif bertugas dan belum pensiun. Sri mengaku tak mengetahui ciri-ciri sang "anak jenderal" tersebut.

"Memang betul kalau dia mengeluarkan kartu nama seorang jenderal. Tapi, yang pasti dia mengaku sebagai anak jenderal," kata Ulina.

Menurut Sri, peristiwa itu terjadi selama kurang lebih 10 menit. Dampak dari adu mulut antara "anak jenderal" dan petugas palang pintu itu menyebabkan arus lalu lintas di sekitar kawasan itu menjadi macet. Bus transjakarta koridor II rute Harmoni-Pulo Gadung di jalur itu terpaksa mengantre di belakang mobil "anak jenderal".

Petugas transjakarta akhirnya bersedia membukakan palang pintu karena bus transjakarta di belakang mobil "anak jenderal" itu membawa banyak penumpang. Sri mengatakan, pada saat kejadian itu, tidak ada petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Pokoknya sesuai prosedur tetap (protap), siapa pun tidak boleh melintasi jalur busway. Kalaupun yang melintas dan memaksa masuk itu Pak Jenderal-nya, tetap dia tidak berhak untuk melintas di jalur busway transjakarta," kata Ulina.

Sebelumnya, seorang pengendara mobil Honda Jazz memaksa petugas penjaga busway untuk membuka portal jalur bus transjakarta di Galur-Senen, Jakarta Pusat. Hal itu seperti diinformasikan melalui akun Twitter resmi UP Transjakarta, @BLUTransJakarta, sekitar pukul 10.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com