Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Gembrong: Di Dalam Adem, tapi Dagangan Enggak Laku

Kompas.com - 21/08/2013, 20:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang mainan kaki lima yang akan direlokasi ke Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara meminta Pemerintah Kotamadya Jakarta Timur meningkatkan daya tampung lahan parkir di tempat relokasi tersebut.

"Kendalanya cuma masalah parkir," ujar Fiki saat ditemui di lapak dagangan miliknya, di Pasar Gembrong, Rabu (21/8/2013) sore.

Fiki menuturkan, ia pernah pindah ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara pada 2011. Saat itu, menurutnya, ia telah membayar uang sewa kios sebesar Rp 10 juta untuk dua kios selama enam bulan.

Namun, lanjut Fiki, setelah lima hari, ia kembali berjualan di pinggir jalan karena sepi pembeli. Menurutnya, calon pembeli tak banyak datang ke Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara karena lahan parkir kurang memadai.

"Saya cuma lima hari di sana. Enggak ada yang beli. Lima hari yang laku cuma tiga biji (mainan). Kalau (sekarang) boleh gratis, saya pilih relokasi ke (Pasar Klender SS). Parkir di sana luas," aku Fiki, yang tinggal di RT 12 RW 02 Cipinang Besar Utara.

Setelah kembali berjualan di pinggir jalan, Fiki mengaku bisa menjual 20 mainan per hari.

Senada dengan Fiki, pedagang mainan lain, Doni (49), meminta Pemkot Jakarta Timur melakukan survei dulu ke pasar sebelum menempatkan pedagang ke sana. Doni menyampaikan hal itu karena ia juga pernah direlokasi ke Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara pada 2011 dan membayar Rp 20 juta untuk dua kios selama enam bulan.

Menurut Doni, akan lebih baik jika lokasi parkir Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara ditempatkan di basement, yang saat ini juga dipakai berjualan.

"Minta tolong kalau bisa diperluas parkirnya. Di sana juga tempat parkirnya mesti muter-muter naik ke atas. Orang belum naik udah nabrak tembok duluan," ujar Doni.

Meski begitu, Doni mengaku tak akan menolak jika kembali pindah ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar Utara.

"Orang pedagang di sini nurut semua. Di sana enak adem, cuma enggak laku. Mendingan kita jualan di jalan panas-panasan, tapi bisa laku," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com