Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Lurah Tertangkap "Nyabu", Ini Komentar Basuki

Kompas.com - 17/09/2013, 19:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara terkait penangkapan Wakil Lurah Bidara Cina, BHW, atas dugaan penggunaan narkoba di kantor keamanan Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Rabu (11/9/2013) lalu.

Menurut Basuki, sikap polisi menangkap tangan BHW sudah tepat. "Dia mesti ditangkap, dipenjara, dan dipecat. Ini namanya nyembelih ketek, ha-ha-ha," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/9/2013) petang.

Analogi nyembelih ketek yang digunakan Basuki itu merujuk pada fabel si kera yang suka mencuri buah ataupun barang milik warga. Nah, agar kera itu tidak membuat onar dan merugikan warga, kera-kera itu ditangkap, bahkan digantung.

Sikap inilah yang harus diberlakukan terhadap oknum pegawai Pemprov DKI yang terlibat menggunakan narkoba. Selain ditangkap, Basuki juga memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI untuk segera memproses pemecatannya bila terbukti bersalah di pengadilan.

"Kita berantas setengah mati, masak dia sendiri yang melakukan. Kita cari celah hukumnya," kata Basuki.

Sementara terkait kabar yang beredar kalau ayah dari BHW merupakan seorang jenderal, Basuki mengaku tidak akan takut.

Menurut dia, kalau memang benar, ayahnya merupakan seorang jenderal, maka ayahnya pasti senang dan mendukung kepolisian untuk memproses anaknya secara hukum. "Justru kalau bapaknya jenderal pasti senang dong ditangkap karena bikin malu bapaknya. Masak bapaknya jenderal, kelakuan anaknya nyabu depan umum kayak begitu," ujar dia.

Seperti diberitakan, BHW ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama dua orang tersangka lainnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, oknum Wakil Lurah Bidara Cina itu ditangkap saat sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu secara bersama-sama.

BHW, menurut Rikwanto, diamankan bersama HS selaku kepala petugas keamanan (sekuriti) TIM dan AA, anggota sekuriti TIM. Barang bukti yang disita adalah sabu seberat 0,3 gram. Selain itu, petugas mengamankan seperangkat alat isap sabu dari tiga tersangka tersebut. Selain alat isap, petugas mengamankan tiga gulung aluminium foil.

Rikwanto mengatakan, saat ini pertugas masih melakukan pengembangan dari kasus penangkapan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com