Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, Dua Pejabat DKI Akan Isi Posisi Strategis

Kompas.com - 24/09/2013, 15:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengisi sementara dua posisi strategis Pemprov DKI yang kosong, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI telah menunjuk dua pejabat untuk bertindak sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

Kepala BKD DKI I Made Karmayoga mengatakan, rencananya dua pejabat itu akan serah terima jabatan pada Kamis (26/9/2013) mendatang. "Sekarang belum sertijab, paling besok lusa kita akan sertijab," kata Made, di Balaikota Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Adapun dua posisi strategis yang kosong itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI dan Asisten Pemerintahan DKI. Dua posisi itu kosong, menyusul pimpinannya, yaitu Sarwo Handayani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeda DKI telah menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI.

Sementara Sylviana Murni, yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pemerintahan DKI, kini menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

Plt yang akan menduduki sementara dua jabatan itu adalah, Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI Mara Oloan Siregar untuk Plt Kepala Bappeda DKI. Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah akan menjabat sebagai Plt Asisten Pemerintahan DKI. Adapun syarat untuk menjadi Plt dua jabatan itu, merupakan pejabat eselon II dan setingkatnya.

Untuk jabatan asisten pemerintahan, rumpun jabatannya kepemerintahan atau kepamongan. Melihat dari persyaratan itu, kemudian BKD DKI melihat satu persatu jabatan setingkat itu yang bersifat kepamongan.

Made menjelaskan, Asisten Pembangunan Wiriyatmoko tak dapat lagi menjadi Plt Asisten Pemerintahan, karena yang bersangkutan telah menjabat juga sebagai Plt Sekretaris Daerah (Sekda). Sementara, Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI Mara Oloan Siregar, dalam riwayat hidupnya pernah menjadi Wakil Bupati. Hal itu termasuk ke dalam unsur kepamongan. Namun, ternyata pilihan jatuh kepada Wali Kota.

"Kalau untuk Plt Aspem, kita ambil dari Wali Kota yang interaksinya dekat dengan Balaikota Jakarta, yaitu Wali Kota Jakarta Pusat," kata Made.

Sementara alasan penunjukan Mara Oloan Siregar sebagai Plt Kepala Bappeda, karena syarat telah terpenuhi. Untuk menjadi Plt posisi tersebut, seorang pejabat itu paling tidak menjabat sebagai asisten sekda. Sebelumnya juga pernah bekerja di Bappeda DKI dan memiliki latar belakang kewilayahan.

Made kemudian menuturkan, calon Plt Kepala Bappeda, hanya dua, yaitu Asisten Kesejahteraan Masyarakat dan Asisten Perekonomian. Maka, Mara Oloan Siregar lah yang dipilih menduduki posisi Plt Kepala Bappeda DKI. "Jadi, Plt Kepala Bappeda itu Pak Oloan dan Plt Aspem itu Pak Saefullah, itu usulan kami," ujar mantan Sekretaris Bappeda DKI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com