Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artefak Hilang, Museum Akan Dijaga Polisi Cagar Budaya

Kompas.com - 27/09/2013, 17:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul pencurian artefak yang terjadi di Museum Nasional beberapa waktu lalu, ke depan museum akan dijaga oleh polisi khusus cagar budaya. Polisi tersebut akan menggantikan satuan pengamanan (satpam) yang biasa bertugas menjaga museum.

Hal tersebut disampaikan Diektorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Maridjan di Jakarta, Jumat (27/9/2013).

"Kita telah melakukan review besar-besaran mengenai masalah (pencurian artefak) ini. Nantinya, kita tidak lagi menempatkan satpam, tetapi polisi khusus cagar budaya," kata Maridjan.

Menurutnya, polisi khusus cagar budaya akan lebih efektif dalam melindungi museum karena mengerti mengenai nilai historis barang-barang yang ada di dalamnya. Polisi tidak hanya dianggap memiliki keahlian, tetapi juga pengetahuan.

Polisi khusus cagar budaya tersebut nantinya akan ditempatkan di berbagai museum, tidak hanya di Museum Nasional. Selain perbaikan dalam hal sumber daya manusia (SDM), Kacung juga mengaku akan memaksimalkan pengamanan dalam hal fasilitas berupa CCTV dan alarm.

"Ke depan diharapkan tidak ada lagi kecurian seperti itu. Itu memalukan," ujarnya.

Seperti diberitakan, empat artefak emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad X hingga abad XI, yakni Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara, dilaporkan hilang di Museum Nasional pada Rabu (11/9/2013) pagi. Namun, pihak museum baru melaporkannya pada Kamis (12/9/2013) atau keesokan harinya.

Kejadian pencurian itu diketahui kali pertama oleh R, seorang petugas office boy pengelap kaca. Yang ironis, CCTV dan alarm yang ada di museum tidak berfungsi. CCTV sudah mati sejak 2012, sedangkan alarm tidak aktif sejak dua bulan sebelum peristiwa. Petugas keamanan yang seharusnya berjaga juga sedang tidak ada di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com