Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Disiram Air Keras karena Tolak Cinta Riki

Kompas.com - 08/10/2013, 16:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Motif penyiraman air keras yang dilakukan RH (23) rupanya berlatar berlakang asmara. Dia tidak terima teman sekampusnya, AL (19), menolak cintanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, tadinya baik Riki maupun AL adalah sepasang kekasih, kemudian keduanya putus. Namun, Riki ingin menyambung kembali hubungan mereka, sementara AL menolak.

"Pria ingin kembali, tapi dari wanita menolak dan beberapa kali seperti itu. Yang pria akhirnya sakit hati dan menyiramkan air keras," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/10/2013).

Akibat peristiwa tersebut, AL mengalami luka bakar di bagian wajah dan kaki. Saat ini, dia masih dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta Barat.

Sementara itu, Riki, yang berstatus buron, masih diburu oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian sudah melakukan pencarian di rumah ayah Riki di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan rumah ibunya di Tamansari, Jakarta Barat, tetapi tidak menemukan dia.

Rikwanto menjelaskan, saat peristiwa terjadi pada Kamis (3/10/2013) malam, Riki mendatangi indekos AL di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Begitu tiba, Riki mengetok pintu kamar AL. Ketika pintu dibuka, dia langsung menyiramkan air keras yang telah dia siapkan, ke arah mantan pacarnya itu.

"Setelah itu, pelaku pergi. Ada empat teman kos korban yang langsung membawanya ke rumah sakit," ucap Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com