"Kami berikan gambar-gambar dan foto artefak yang hilang itu. Jadi jika mereka (Interpol) menemukan barang seperti gambar yang dimaksud itu, agar ditahan," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di kantornya, Selasa (8/10/2013).
Selain itu, kata Rikwanto, begitu menerima laporan bahwa empat artefak tersebut hilang, polisi langsung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencegah barang tersebut dibawa ke luar negeri.
"Jika dilihat dari pintu-pintu untuk keluar negeri, yakni bandara dan pelabuhan, kami yakin keempat artefak itu masih di Indonesia," kata Rikwanto.
Empat artefak emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad X hingga abad XI, yakni Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara, dilaporkan hilang dari Museum Nasional pada Rabu (11/9/2013) pagi. Namun, pihak museum baru melaporkannya pada Kamis (12/9/2013) atau keesokan harinya.
Kejadian pencurian itu diketahui kali pertama oleh R, seorang petugas office boy pengelap kaca. Yang ironis, CCTV dan alarm yang ada di museum tidak berfungsi. CCTV sudah mati sejak 2012, sedangkan alarm sejak dua bulan sebelum peristiwa. Petugas keamanan yang seharusnya berjaga juga sedang tidak ada di tempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.