Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Korban Tewas di Masjid Istiqlal saat Berjalan

Kompas.com - 16/10/2013, 10:03 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Korban tewas saat pengambilan daging kurban di Masjid Istiqlal adalah kakek berusia 60 tahun. Menurut Kapolsek Metro Sawah Besar Komisaris Shinto Silitonga, dia terjatuh saat hendak mengantre daging kurban.

Menurut Shinto, kakek tersebut masuk ke pelataran Masjid Istiqlal sekitar pukul 04.30. Saat berjalan, tiba-tiba dia jatuh pingsan.

"Ketika jalan, tiba-tiba dia terjatuh pingsan, lalu mukanya membiru. Kita cek lagi ternyata sudah meninggal," kata Shinto di Masjid Istiqlal, Rabu (16/10/2013).

Jasad kakek tersebut lalu langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. Belum diketahui penyebab pasti kematian kakek ini. Pengelola Masjid kini sedang berada di RSCM untuk mengetahui penyebab kematian kakek ini.

"Kita lihat dulu itu (yang tewas) siapa dan terjadi apa. Kalau sudah diketahui penyebabnya, baru kita akan mengambil langkah," kata Ketua Panitia Kurban Masjid Istiqlal, Wahidin.

Kepala Bagian Oprasional Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Apollo Sinambela menjelaskan, antrean pria dan wanita memang dipisah. Kericuhan terjadi pada antrean wanita.

"Kenyataannya laki-laki tertib. Yang perempuan ingin duluan sampai desak-desakan. Kita kerepotan juga," kata Apollo.

Warga sudah mengantre pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal sejak pukul 02.00 dini hari tadi. Pintu gerbang masjid baru dibuka pukul 05.30. Mereka pun berebutan masuk sehingga terjadi saling dorong yang mengakibatkan kericuhan.

Akibatnya, sembilan orang pingsan karena berdesak-desakan. Sebanyak 600 petugas kepolisian yang berjaga mengamankan jalannya pembagian daging kurban sampai kerepotan dibuatnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com