Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Raih Penghargaan Bung Hatta 2013

Kompas.com - 16/10/2013, 17:27 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok meraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 sebagai tokoh antikorupsi dalam kategori pemerintah daerah. Basuki dipilih karena konsistensinya menjadi inspirator upaya pemberantasan korupsi sejak menjadi anggota DPRD Belitung Timur hingga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Kami melihat beliau masuk dan terjun ke dunia politik dengan tulus dan ikhlas, bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi," terang Ketua Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Menurut Betti, pemilihan Basuki bukan hanya karena integritasnya secara individual, tetapi juga perannya dalam membuat program-program yang sistematis dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Jadi Pak Ahok ini memiliki prinsip bersih, transparan, dan profesional. Itu kiat yang beliau pegang," katanya.

Ketika memimpin Jakarta bersama Joko Widodo, menurut Betti, Basuki juga melakukan berbagai terobosan program. Di antaranya adalah pemangkasan mata anggaran beberapa dinas agar efisien dan tepat sasaran, mempublikasikan mata anggaran dinas dan instansi terkait agar publik dapat ikut mengawasi penggunaan anggaran, serta mempublikasikan gaji sekaligus biaya operasionalnya di laman internet.

"Termasuk juga merekam rapat-rapat yang membahas anggaran untuk diunggah di Youtube," papar Betti.

Tidak hanya itu, Basuki juga menciptakan beberapa ide untuk memberantas korupsi di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menciptakan sistem transaksi keuangan yang transparan (non-cash transaction), penerapan sistem pajak online, serta ide pemasangan CCTV di pusat layanan masyarakat, seperti di kecamatan, kelurahan, hingga puskesmas di wilayah DKI Jakarta.

Anugerah BHACA ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2004. Sebelumnya, Joko Widodo juga pernah mendapat penghargaan ini pada tahun 2010 saat dirinya masih menjadi walikota Surakarta.

Dewan Juri BHACA beranggotakan Betti Alisjahbana, Mas Ahmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bagun, dan Luky Djani. Selain menganugerahkan kepada Basuki, pada tahun 2013 ini BHACA juga memberikan penghargaan kepada Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji dalam kategori BUMN.

Penghargaan ini, kata Betti, merupakan bentuk apresiasi sekaligusn dukungan masyarakat kepada sosok-sosok yang berani menghadapi tantangan dan godaan yang besar sekaligus menjadi inspirator bagi tokoh-tokoh lain di posisi yang sama, baik Dirut BUMN dan kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Diharapkan, pemberian award ini bisa menjadi beban dan tanggung jawab moral bagi yang menerimanya untuk terus menjaga integritas dan memengaruhi lingkungannya dalam memberantas korupsi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com