Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kota Tua, Jokowi Mulai dari 8 Hektar Pertama

Kompas.com - 24/10/2013, 12:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, konsorsium Kota Tua yang telah dibentuk akan mulai merevitalisasi 8 hektar kawasan Kota Tua dari total luas 280 hektar. Revitalisasi tahap awal itu dilakukan di kawasan Museum Sejarah Jakarta Fatahillah, Jakarta Barat.

"Kita ingin buat contoh dulu. Dalam enam bulan (mulai Maret 2014), 8 hektar yang ada di pusatnya dulu," ujar Jokowi di Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis(24/10/2013) pagi.

Ia mengatakan, revitalisasi itu akan diserahkan kepada konsorsium yang terdiri dari BUMN, swasta, serta Pemprov DKI Jakarta. Gedung-gedung milik swasta akan dipercantik oleh pihak swasta dibantu oleh BUMN. Adapun bangunan milik Pemprov DKI akan dipercantik oleh Pemprov DKI. Pemprov DKI juga akan memperkuat infrastruktur berupa trotoar, jalan, taman, penerangan jalan, hingga penataan pedagang kaki lima.

"Setelah gedung-gedungnya direkonstruksi, dicat, yang paling penting juga mengisinya dengan kegiatan, baik seni budaya atau yang lain. Manajemen lighting-nya digarap. Kalau pusatnya bagus, baru bergerak ke sekeliling," ujar Jokowi.

Jokowi berharap revitalisasi pusat kota tua itu dapat menjadi contoh penataan kawasan lain di Kota Tua. Jokowi mengatakan, sebuah kota harus memiliki sesuatu yang berbeda di bidang pariwisata. Ciri khas itu dapat dijadikan sebagai suatu brand dan menjadi potensi kekuatan sebuah kota dibanding kota lain.

Konsorsium revitalisasi Kota Tua telah dibentuk pada pertengahan Oktober 2013. Konsorsium ini terdiri dari kalangan swasta, BUMN, dan Pemprov DKI Jakarta dan akan mulai bekerja merevitalisasi kawasan bersejarah Kota Tua pada Maret 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com