Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Kota Tua: Ahok! Lu Dipilih Sama Rakyat, Kenapa Ngomong Begini...

Kompas.com - 12/09/2013, 16:34 WIB
Rahmat Patutie

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua mengaku kecewa dengan ucapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai tak punya perasaan. Mereka mengaku tersinggung dengan ucapan Basuki. 

Mereka berdalih, ketika Pilkada DKI lalu, pasangan Jokowi dan Basukilah yang mereka pilih. Kala itu, mereka yakin kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini bakal berpihak kepada warga-warga pinggiran, termasuk warga yang berprofesi sebagai pedagang seperti mereka.

"Ahok, lu dipilih sama rakyat, pedagang banyak yang pilih Anda, pedagang Museum Fatahillah. Kenapa ngomongnya begini! ("Tanah ini bukan tanah nenek moyang lu!)," ujar Tika (25) kesal sambil menunjukkan judul headline di salah satu koran, Kamis (12/9/2013).

Perempuan yang berprofesi sebagai penjual kopi keliling di kawasan Kota Tua itu mengaku kecewa dengan ucapan yang dilontarkan Basuki. "Saya kecewa, ngomongnya enggak masuk akal," ujarnya lagi. 

Tika hanya berharap para pedagang diberi ruang untuk mencari nafkah di kawasan tersebut dan tidak berlaku diskriminatif.

Hal senada juga dilontarkan Iksan (30), seorang pedagang lainnya. Menurutnya, penataan para pedagang di Kota Tua sudah baik, tetapi ia dan teman-temannya berharap bisa diakomodasi tanpa tebang pilih. Ia berharap Pemprov DKI bisa memberi ruang kepada para pedagang yang sudah lama berjualan, tetapi tidak terakomodasi.

"Penataan ya bagus, ditata biar rapi, tapi kan kalau bisa dapat semua. Intinya anak-anak pengin dagang aja," ujar Iksan.

Sejumlah pedagang mengaku tidak masuk dalam pendataan yang dilakukan pihak terkait. Menurut Endang (30), pedagang lainnya, ada sekitar 700 gerobak yang berjualan di lokasi tersebut, tetapi baru 260 yang terdata. "Yang selayaknya-lah. Semuanya kan sudah didata, bagaimana dengan kami," keluh Endang.

Sebelumnya, Rabu (10/9/2013), menanggapi tuntutan dari sejumlah PKL di kawasan Kota Tua, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki dengan tegas meminta agar para PKL tidak menuntut macam-macam. Basuki berpendapat PKL-PKL itu telah melanggar aturan, padahal Pemprov DKI telah berusaha memberikan solusi terbaik bagi mereka.

"Makanya, ini sudah saya bilang, ini mesti dibedakan kami mengusahakan untuk kepentingan Anda (PKL). Tapi, bukan berarti semaunya Anda, maunya apa? Ini (Jakarta) bukan tanah nenek moyang lu!" ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Menurut Basuki, Jakarta bukan semata hanya milik PKL. Mereka tidak dapat terus mengajukan tuntutan yang terkesan hanya memikirkan diri sendiri. Sementara di sisi lain masih banyak warga yang juga punya hak yang sama untuk mendapatkan ketertiban jalan dan menikmati fasilitas umum di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com