Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran Halus Jokowi untuk PKL Kota Tua...

Kompas.com - 11/09/2013, 13:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyindir pedagang di Taman Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, sebagai pedagang "kreatif". Ada saja celah yang dimanfaatkan para pedagang untuk berlaku semaunya sendiri.

Jokowi mengatakan, dari awal penataan kawasan wisata sejarah Kota Jakarta itu, ia telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Barat dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinas KUKMP) mendata jumlah pedagang. Hasilnya, ada 260 pedagang.

"Saya bilang 'kreatif', diberi fasilitas enak malah jadi beranak pinak. Apa itu kalau bukan 'kreatif'?" ujarnya di Balaikota Jakarta, Rabu (11/9/2013) siang.

Jokowi mengatakan, laporan dari Wali Kota dan Dinas KUKMP sebanyak 260 pedagang yang didata adalah pedagang makanan yang telah memiliki gerobak atau peralatannya sendiri. Jokowi menduga, protes datang dari pedagang asongan.

Menanggapi tuntuan para pedagang yang berunjuk rasa di Balaikota pagi ini, Jokowi akan berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Barat dan Dinas KUKMP untuk memastikan ketersediaan lapak yang masih kosong. Jokowi memastikan bahwa lapak yang kosong itu tidak akan diberikan kepada pedagang asongan. Meski demikian, Jokowi meminta agar pedagang-pedagang itu tetap diberi tempat untuk berjualan.

"Itu urusannya Wali Kota dan Dinas. Saya hanya minta mereka diberi tempat, gitu aja," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan pedagang di sekitar Museum Fatahillah berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta. Mereka memprotes penataan kawasan yang tidak mengakomodasi pedagang lama. Pedagang mengklaim ada 700-an pedagang lama di kawasan itu. Namun, setelah ada penataan pedagang, hanya 200 pedagang yang diberi kesempatan berdagang di tempat yang disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com