Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Ribuan Bus Baru di Jakarta dengan SPBG Terbatas

Kompas.com - 29/10/2013, 07:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 8.000 unit angkutan kota, yang terdiri dari 1.000 bus transjakarta, 3.000 bus sedang, serta 4.000 bajaj berbahan bakar gas yang akan didatangkan Pemerintah Provinsi DKI pada akhir 2013 hingga 2014 mendatang terancam mangkrak. Faktor ketersediaan bahan bakar gas menjadi penyebab.

Situasi tersebut dipaparkan Gubernur DKI Joko Widodo saat menerima kunjungan kerja anggota Komisi VII DPR RI di Ballroom Balaikota, Senin (28/10/2013) sore hingga malam kemarin. Kepada para wakil rakyat, Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya sekaligus meminta bantuan DPR RI.

"Saat ini, kebutuhan gas untuk angkutan di DKI mencapai 13,1 micro monitoring station (MMS). Nanti setelah ribuan bus datang, kebutuhannya pasti meningkat jadi 23,1 MMS," ujar Jokowi.

"Akhir tahun sampai 2014 akan datang 1.000 bus transjakarta, 3.000 bus sedang, dan 4.000 bajaj berbahan bakar gas. Kita membutuhkan suplai BBG yang tidak sedikit, banyak," lanjutnya.

Jokowi menjelaskan, persoalan tersebut juga dikhawatirkan oleh seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Bahkan, mereka juga sempat menyarankan agar angkutan yang bakal diadakan menggunakan bahan bakar bensin saja. Namun, Jokowi bersikukuh, dengan segala dampak positif, angkutan itu tetap ber-BBG.

Jokowi mengatakan, Pemprov DKI telah meneken MoU dengan sejumlah perusahaan penyedia BBG mulai dari Perusahaan Gas Negara, Pertamina,  dan bekerja sama dengan Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral. Kesanggupan mereka untuk menyediakan BBG bagi ribuan angkutan tersebut menjadi salah satu keyakinan sang gubernur akan tetap mendatangkan 8.000 angkutan ber-BBG.

"Jika memang tak cukup ya terpaksa kita akan optimalkan dengan MRU (Mobile Refueling Unit). Dicukup-cukupinlah pokoknya," kata dia.

DPR RI dorong pemerintah pusat

Salah satu anggota Komisi VII DPR RI Effendi Simbolon sempat mencecar kesiapan PGN soal ketersediaan BBG di kunjungan kerja tersebut. Dalam kunjungan kerja itu, pejabat beberapa instansi seperti PGN, Pertamina, SKK Migas, BPH Migas, dan lain-lain juga turut hadir. Perwakilan dari PGN pun menyatakan kesiapan.

"Jangan bilang pasti ada Pak. Tolong diperjelas, karena ada dan pasti ada konteksnya berbeda. Jangan sampai kejadian, ada barang tapi enggak ada bahan bakar, terjadi di Jakarta," cecarnya.

Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana pun menyatakan akan membantu Pemprov DKI agar ketersediaan BBG bagi ribuan angkutan yang akan datang ke Ibu Kota lancar. Rencananya, Komisi yang membidangi energi tersebut akan memanggil sejumlah instansi terkait demi memastikan ketersedian bahan bakar gas tersebut.

"Usulan ini kami tampung, nanti akan dibicarakan lagi dengan pihak-pihak terkait. Agar penyediaan BBG bisa terpenuhi," kata Sutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com