Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Batal Menginap di Depan Kantor Jokowi

Kompas.com - 01/11/2013, 19:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan buruh yang sejak siang hari mengepung Balaikota Jakarta batal menginap di depan kantor Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meski sempat bertahan hingga petang, buruh akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.40 WIB atau selepas shalat magrib.

Koordinator lapangan Forum Buruh DKI Jakarta, Mubarok, memimpin pembubaran aksi buruh itu. "Aksi hari ini bubar dan teman-teman bubar pulang ke rumah masing-masing," kata Mubarok di halaman Balaikota Jakarta, Jumat malam.

Mubarok mengatakan, aksi serupa kemungkinan akan dilanjutkan pada Senin dan Selasa pekan depan. Ratusan buruh kemudian membubarkan diri setelah duduk bersiaga menghadang barigade kepolisian.

Selain tidak menginginkan adanya bentrokan, mereka mengaku masih menunggu keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk merevisi upah minimum provinsi (UMP) yang telah ditetapkan pada hari ini.

"Kalau Jokowi akan berkonsultasi kembali dengan Dewan Pengupahan, kami memberi waktu sampai minggu depan. Kalau tidak, kami akan turun ke jalan lagi," kata Mubarok.

Pada Kamis kemarin, para buruh juga berencana menginap di depan Balaikota, tetapi batal dilakukan. Ancaman itu sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang mengesahkan UMP DKI 2014 Jakarta sebesar Rp 2,4 juta.

Hari ini buruh kembali mengancam akan menginap di lokasi yang sama. Namun, jelang pukul 18.00, aparat kepolisian yang bersiaga di lokasi tersebut menyerukan agar buruh membubarkan diri. Sesuai ketentuan, pengunjuk rasa harus menyudahi aksi pada pukul 18.00. Tiga unit mobil penyemprot air (water canon) disiagakan untuk mendorong massa buruh meninggalkan lokasi unjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com