"Sedangkan 309 sekolah memerlukan rehab berat dan 82 gedung sekolah perlu direhab sedang," kata Taufik di Balaikota Jakarta, Senin (4/11/2013).
Sementara 885 bangunan sekolah sisanya berada dalam kondisi yang baik. Jumlah bangunan sekolah itu merupakan jumlah gabungan dari gedung SD, SMP, SMA, dan SMK. Dari sekian banyak gedung yang kondisinya tidak layak itu, paling banyak merupakan gedung SD. Sebab, tak sedikit bangunan SD yang telah dibangun sejak 10-20 tahun yang lalu.
Tak hanya karena usia, rehabilitasi itu juga karena peningkatan kapasitas, dan juga pembangunan sekolah yang berada di kawasan rawan banjir. Di awal tahun 2014 mendatang, kata dia, Dinas Pendidikan DKI akan mulai merenovasi sekolah-sekolah tersebut. Sebanyak 37,5 persen atau Rp 6,72 triliun dari APBD DKI 2013 dialokasikan untuk rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah.
Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI itu menjelaskan, renovasi total berada pada kewenangan Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk rehab berat, sedang, dan ringan kewenangan berada pada Suku Dinas tiap wilayah.
Untuk tahun ini, Disdik DKI melakukan rehabilitasi total di 37 sekolah. Adapun beberapa sekolah itu antara lain, SMK Negeri 2 Jakarta Pusat, SMP Negeri 9 Ciracas Jakarta Timur, SMP Negeri 273 Tanah Abang Jakarta Pusat, dan SD Negeri 15 Cilincing Jakarta Utara.
Semua gedung sekolah baru itu dibangun dengan arsitektur bergaya Betawi. Dengan menggunakan gigi balang pada lisplang atau ujung atapnya, serta desain pagar balkon bergaya Betawi.
"Renovasi total kita perhitungkan berdasarkan kebutuhan waktu panjang. Sekolah yang direhab total tidak perlu direhab lagi dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Sisanya tinggal pemeliharaan saja," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.