Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Bangunan Sekolah di Jakarta Tidak Layak

Kompas.com - 04/11/2013, 11:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ratusan bangunan sekolah negeri di Jakarta sudah tidak layak. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, dari 1.708 sekolah negeri di Jakarta, ada sekitar 112 sekolah yang perlu direhab total.

"Sedangkan 309 sekolah memerlukan rehab berat dan 82 gedung sekolah perlu direhab sedang," kata Taufik di Balaikota Jakarta, Senin (4/11/2013).

Sementara 885 bangunan sekolah sisanya berada dalam kondisi yang baik. Jumlah bangunan sekolah itu merupakan jumlah gabungan dari gedung SD, SMP, SMA, dan SMK. Dari sekian banyak gedung yang kondisinya tidak layak itu, paling banyak merupakan gedung SD. Sebab, tak sedikit bangunan SD yang telah dibangun sejak 10-20 tahun yang lalu.

Tak hanya karena usia, rehabilitasi itu juga karena peningkatan kapasitas, dan juga pembangunan sekolah yang berada di kawasan rawan banjir. Di awal tahun 2014 mendatang, kata dia, Dinas Pendidikan DKI akan mulai merenovasi sekolah-sekolah tersebut. Sebanyak 37,5 persen atau Rp 6,72 triliun dari APBD DKI 2013 dialokasikan untuk rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah.

Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI itu menjelaskan, renovasi total berada pada kewenangan Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk rehab berat, sedang, dan ringan kewenangan berada pada Suku Dinas tiap wilayah.

Untuk tahun ini, Disdik DKI melakukan rehabilitasi total di 37 sekolah. Adapun beberapa sekolah itu antara lain, SMK Negeri 2 Jakarta Pusat, SMP Negeri 9 Ciracas Jakarta Timur, SMP Negeri 273 Tanah Abang Jakarta Pusat, dan SD Negeri 15 Cilincing Jakarta Utara.

Semua gedung sekolah baru itu dibangun dengan arsitektur bergaya Betawi. Dengan menggunakan gigi balang pada lisplang atau ujung atapnya, serta desain pagar balkon bergaya Betawi.

"Renovasi total kita perhitungkan berdasarkan kebutuhan waktu panjang. Sekolah yang direhab total tidak perlu direhab lagi dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Sisanya tinggal pemeliharaan saja," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com