JAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pemerintah pusat segera membentuk Otoritas Transportasi Jabodetabek atau OTJ. Dengan OTJ, kebijakan pembangunan transportasi yang melibatkan banyak wilayah menjadi lebih cepat dan tepat.
"Kita pengin agar cepat segera terbentuk," ujar Jokowi kepada wartawan di sela-sela peninjauan ke pusat pembibitan tanaman di Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2013) siang.
Ia mengatakan, setelah dibentuk, OTJ dapat mengkoordinasikan seluruh aspek transportasi di Jabodetabek, baik soal pembangunan infrastruktur, ketersedian sarana transportasi, interkonektivitas, bahkan hingga rute tanpa harus menunggu kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah pusat.
Menurut Jokowi, yang selama ini terjadi, ada tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah soal pembangunan sistem transportasi. Akibatnya, pembangunan transportasi tak merata. Misalnya, di satu sisi Pemprov Jakarta telah menghidupkan mass rapid transit (MRT) dan monorel, namun pemerintah pusat sebaliknya. Monorel Bekasi-Tangerang, yang digarap oleh badan usaha milik negara, sejauh ini baru sebatas wacana. Padahal, integritas moda transportasi dari permukiman ke pusat bisnis mutlak diperlukan untuk mengatasi persoalan kemacetan.
Jokowi menilai pemerintah pusat kurang sigap membentuk otoritas yang mengurus integrasi transportasi di Jabodetabek itu. Hal itu dikarenakan pembahasan pembentukan OTJ telah dilakukan bersama Wakil Presiden Boediono, Kementerian Perhubungan, serta Pemprov DKI sejak awal tahun 2013. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan berarti.
"Ini sudah sering kita rapatkan, tapi belum juga.Pokoknya bagian kita bagian yang mendorong terus supaya jadi, " kata Jokowi.
Jokowi menyebutkan, sambil berharap pemerintah pusat membentuk OTJ, Pemprov DKI akan tetap membenahi moda transportasi di Ibu Kota. Beberapa program yang tengah dilaksanakan adalah pengadaan ribuan bus transjakarta, ribuan bus sedang, dan ribuan bajaj. Tak hanya itu, warga DKI pun tengah menanti rampungnya monorel serta MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.