Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Anak-anak Jakarta 1 Jam Belajar, 15 Menit Bermain

Kompas.com - 16/11/2013, 17:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan anak-anak Jakarta dapat lebih kreatif dan mengembangkan diri serta bakat mereka. Untuk dapat menunjang daya kreativitas mereka, menurut Basuki, sistem belajar yang ada saat ini sedikit diubah, misalnya seperti sistem belajar yang diterapkan di Denmark.

"Anak-anak di Denmark itu belajar satu jam, 15 menitnya bermain. Makanya, anak-anak yang main di lapangan akan lebih berkembang dan cerdas dibandingkan anak yang cuma baca terus," kata Basuki saat menghadiri acara VIP Tour Of The World Robotic Olympiade, di Ecopark Ancol, Jakarta, Sabtu (16/11/2013).

Ia mengakui kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Jakarta masih terbatas apabila dibandingkan dengan para peserta didik dari negara maju. Oleh karena itu, ia mendukung adanya kegiatan-kegiatan seperti olimpiade robot ataupun olimpiade internasional lainnya yang dapat mendorong anak-anak di Jakarta sejajar dengan anak-anak di negara maju.

Satu hal yang menjadi masalah, ujar Basuki, tidak semua anak atau peserta didik memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak yang berhasil mengikuti olimpiade. Menyadari hal tersebut, Basuki berupaya mendorong agar belanja pendidikan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berguna.

"Kita mesti mulai memformalkan keterampilan-keterampilan seperti membuat robot di sekolah dan kurikulum yang berbasis kreatif. Jadi, tidak ada lagi guru yang hanya mengajarkan pendidikan formal saja," kata Basuki.

Walaupun ia mengharapkan adanya sebuah kurikulum kreatif, mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui masih banyak guru di Jakarta yang belum siap menerapkan kurikulum tersebut.

Basuki pun memiliki sebuah ide ekstrem agar keinginannya dapat terealisasi. Apa itu? Ia akan mencoba "menarik" guru-guru senior untuk dapat memangku jabatan struktural sehingga guru-guru muda bisa lebih berperan aktif dan segera mengadopsi kurikulum yang kreatif.

Kompetisi robot dunia yang diselenggarakan di salah satu tujuan wisata kebanggaan Jakarta itu diyakini Basuki juga dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Jakarta.

Menurut Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan Jakarta sebagai destinasi budaya internasional. Namun, aspek transportasi masih saja menjadi kendala karena jumlahnya belum memadai. Sebelum ada mass rapid transit (MRT) dan monorel, DKI menerapkan kebijakan sterilisasi jalur bus transjakarta.

Rencananya, DKI juga akan menyediakan bus wisata tingkat secara gratis, yang akan berkeliling hingga Kota Tua dan Ancol. "Setiap 10 menit busnya datang. Tahun depan, kita datangkan bus tingkat, dan bisa langsung diakses dari jalur transjakarta," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com