Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Gabungan Bongkar Lapak Kios dan Jembatan di Johar Baru

Kompas.com - 03/12/2013, 17:23 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan lapak pedagang kaki Lima (PKL) dan belasan jembatan di empat RW di Kelurahan Tanah Tinggi, yakni RW 03, RW 14, RW 04, dan RW 11 dibongkar paksa   puluhan petugas gabungan Satpol PP, aparat kepolisian, dan TNI pada Selasa (3/12/2013).

Menurut Wakil Camat Johar Baru Martua Sitorus, pembongkaran dilakukan terhadap 60 lapak pedagang dan 11 jembatan di Kelurahan Tanah Tinggi. 

Pembongkaran lapak-lapak dan jembatan tersebut, lanjut Martua, lantaran pembangunannya tidak memiliki izin dan menyalahi aturan yang ada. "Jembatan yang sudah tidak dipergunakan itu dibongkar karena tingginya terlalu dekat dengan permukaan air sehingga laju air menjadi terhambat," kata Martua saat ditemui wartawan di Jalan Baladewa, Tanah Tinggi, Jakarta, Selasa.

Martua menargetkan, pembongkaran jembatan dilakukan selama tiga hari. Setelah itu, akan dilakukan pengerukan saluran air yang sudah mengalami pendangkalan akibat adanya endapan lumpur.

Dalam proses normalisasi tersebut, Martua mengklaim pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui pihak kecamatan dan kelurahan. "Sudah dua sampai tiga kali kami lakukan sosialisasi sama warga dalam hal normalisasi. Setelah ini mereka enggak boleh lagi berdagang di sini, karena kalau mereka berjualan, akses jalan menjadi tidak lancar," ujarnya. 

Sementara itu, Solihin (34), salah seorang warga RW 04, mengaku kecewa dengan adanya pembongkaran tersebut. Menurutnya, pihak berwenang tidak memberikan solusi terkait pembongkaran lapak-lapak milik mereka. 

"Kita sudah duduk bareng sama kelurahan, tetapi enggak dikasih solusi. Ini lama-lama nantinya kita bisa kembali lagi ke jalan, katanya penataan tetapi malah penggusuran," ucapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Lurah Tanah Tinggi Maiyanti Aziz berjanji akan melakukan pendekatan kepada masyarakat di RW 03, RW 14, RW 04, dan RW 11 untuk bersama-sama menjaga lingkungan setempat. "Jadi nanti kita pendekatan kepada semua RW supaya menjaga lingkungan ini. Kan ini untuk kepentingan mereka juga," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, satu alat berat telah disiapkan untuk membongkar bangunan jembatan yang telah menyalahi aturan. Sementara itu, lima truk telah dipersiapkan untuk mengangkut puing-puing bangunan tersebut.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com