Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Penugasan, PGN Belum Bisa Bantu Jokowi Tambah Pasokan Gas

Kompas.com - 06/12/2013, 07:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Gas Negara atau PGN berkomitmen membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan pasokan gas untuk bahan bakar ratusan bus yang akan datang pada Desember 2013. Namun, PGN masih harus menunggu penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberikan harga khusus mengatasi hal ini.

Kepala Departemen Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil mengatakan, hingga saat ini Kementerian ESDM belum memberikan penugasan pada PGN soal penyediaan pasokan gas untuk transportasi di Jakarta. Pemerintah pusat diketahui baru menugaskan Pertamina.

"PGN sudah siap bantu Pemprov DKI. Tapi kita dapat bergerak lebih cepat lagi kalau ada penugasan untuk mengonversi BBM ke BBG," kata Ridha kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2013) pagi.

Penugasan tersebut, kata Ridha, sangatlah penting supaya ada tambahan pasokan gas yang khusus dialokasikan untuk sektor transportasi dengan harga yang lebih cocok. Hal itu dikarenakan gas yang dijual saat ini di sektor transportasi berharga sama dengan sektor industri hingga PGN mengalami kerugian finansial.

"Selama ini kita jual seharga Rp 3.100 per liter. Ini sebenarnya belum masuk ke skala ekonomi kami. Makanya, kita butuh penugasan dari pemerintah pusat agar tidak merugi melulu," ujar Ridha.

Bulan ini Pemprov DKI akan mendatangkan 650 bus untuk mengoptimalkan jalur busway di Jakarta. Jumlah itu terdiri atas 310 bus transjakarta dan 340 bus sedang. Dari jumlah bus transjakarta itu, 20 di antaranya masih berbahan bakar solar dan akan dipasang converter kit bahan bakar gas (BBG).

Persoalan tak sampai situ. Pasokan gas yang masih minim mengancam pengoperasian ratusan bus pengurai macet tersebut. Keberadaan 9 stasiun pengisian bahan bakar gas dan 4 unit mobile refueling unit (MRU) saat ini hanya mampu melayani kebutuhan 579 unit bus transjakarta. Jika datang ratusan bus lagi, mau tak mau jumlah SPBG atau MRU di Jakarta harus ditambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com