Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Akui Banyak Operator Tak Sesuai Sistem Kerja UP Transjakarta

Kompas.com - 06/12/2013, 16:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sopir transjakarta Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) dan Koridor VII (Kampung Melayu-Kampung Rambutan) kembali mogok beroperasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui tak sedikit operator yang tak sesuai dengan sistem kerja Unit Pengelola (UP) Transjakarta.

"Makanya, kita mau beli bus lebih banyak, dan besok, pas busnya datang, kita operasikan sendiri saja busnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Rencananya, Desember ini akan datang sebanyak 310 unit transjakarta dan 346 unit bus sedang. Bus-bus baru itu akan dikelola sendiri. Langkah itu diambil karena operator-operator yang bekerja sama dengan UP Transjakarta sebagian besar tidak memiliki manajemen yang baik.

Operator masih sering mempertahankan bus-bus yang keadaannya sudah memprihatinkan. Selain itu, mereka juga kerap mengalami permasalahan penunggakan gaji sopir sehingga tak sedikit koridor transjakarta yang tidak beroperasi akibat mogoknya para sopir tersebut.

Apabila berada di bawah pengelolaan DKI, kata Basuki, gaji para sopir dapat 3,5 kali dari nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI, mencapai Rp 10 juta. Kendati demikian, semua rencana itu harus terlebih dahulu diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Apabila DPRD tidak menyetujui perihal tersebut, DKI akan menggunakan pola iklan. Pola iklan adalah pemasangan iklan oleh perusahaan komersial di sepanjang jembatan penyeberangan maupun jalur transjakarta.

Pengadaan bus sedang dan transjakarta itu juga telah diusulkan ke dalam e-catalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Selain pengadaan bus, DKI juga akan mengusulkan pelayanan servis berkala terhadap bus-bus baru sehingga tidak perlu membutuhkan lelang tender yang memakan waktu cukup lama kembali.

"Jadi, kita tidak bisa lagi disandera oleh operator mana pun. Kami tidak bisa menoleransi untuk kepentingan umum," kata Basuki lagi.

Untuk diketahui, sebelumnya, ratusan penumpang transjakarta di Halte Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menumpuk akibat tidak beroperasinya unit transjakarta Koridor V dan VII jurusan Kampung Melayu-Ancol dan Kampung Melayu-Kampung Rambutan. Akibatnya, para penumpang ada yang mengantre selama 1 hingga 2 jam lantaran unit transjakarta yang beroperasi tidak berjalan maksimal.

Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan, penyebab mogoknya para sopir ialah lantaran operator bus, PT Lorena, belum membayar gaji karyawan. "Kami sudah menghubungi operator dari PT Lorena agar segera mengoperasikan kembali bus transjakarta Koridor V dan VII," ujar Pargaulan.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia telah mengerahkan bantuan dari tiga operator lainnya, yakni PT Damri sebanyak 6 unit, PT JMT 16 unit, dan PT TMB sebanyak 3 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com