Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelempar Telur ke Anas Dipulangkan Polisi

Kompas.com - 11/01/2014, 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menjalani pemeriksaan di Subdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya sejak Jumat (10/1/2014) malam, Arianto (28), pelempar telur ke kepala Anas Urbaningrum, akhirnya dipulangkan, Sabtu (11/1/2014) pagi.

Walaupun begitu, polisi tetap melakukan proses hukum atas kasus ini dengan pendalaman dan penyelidikan lanjutan. Karenanya, jika diperlukan, polisi akan memanggil kembali Arianto yang diketahui menjabat sebagai Ketua DPC Palmerah LSM Gempita (Generasi Muda Peduli Tanah Air).

"Mengingat pemeriksaan interogasi awal telah selesai, maka pelaku dipulangkan, pada Sabtu pagi. Namun, kasus ini tetap dengan proses pendalaman untuk tahap penyelidikan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto melalui pesan singkat kepada Warta Kota.

Menurut Rikwanto, karena aksinya, Arianto dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman hukuman di bawah 5 tahun. Dari hasil pemeriksaan, tambahnya, motif Arianto melemparkan telur ke kepala Anas karena benci atas perbuatan korupsi yang dilakukan Anas.

"Hasil interogasi awal bahwa pelaku telah terpenuhi niatnya dengan sengaja membeli tiga buah telur ayam seharga Rp 5.000 di warung dekat kantor Gedung KPK untuk melemparkan kepada saudara Anas, dikarenakan benci atas perbuatan saudara Anas yang korupsi. Pasal yang akan diterapkan sementara ini adalah Pasal 335 KUHP," kata Rikwanto.

Selain itu, katanya, polisi sedang berkoordinasi dengan pihak Anas untuk laporan resmi dari orang yang diberikan kuasa oleh Anas. Menurut Rikwanto, barang bukti yang diamankan dalam kasus ini yaitu pecahan kulit telur dan baju tahanan KPK yang digunakan Anas.

Selain itu, penyidik juga telah memeriksa dua saksi dalam kejadian itu, yakni Aipda Satriyo Wijanarko dan Bripka Osiah Rihi Dara, selaku anggota Polsek Setiabudi yang saat itu melakukan pengamanan. "Juga melakukan foto identifikasi dan sidik jari terhadap pelaku," katanya. (Budi Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com