Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, dugaan itu diperkuat setelah memeriksa sejumlah saksi dan melihat kondisi di lapangan.
"Sementara menunggu penelitian pihak berwenang. Diduga penyebabnya ombak yang cukup tinggi dan curah hujan yang besar. Akibatnya, kapal miring dan tenggelam," kata Rikwanto di ruang kerjanya, Rabu (23/1/2014).
Menurut Rikwanto, keterangan para awak kapal menunjukkan bahwa kondisi cuaca memang sulit diprediksi saat kejadian.
Waktu KM Sahabat berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, cuaca sudah mulai gerimis, tetapi ombak masih biasa. Saat itu, katanya, cuaca diharapkan membaik saat pemberangkatan. "Tapi di Mil 22, ombak membesar," katanya.
Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya KM Sahabat di Pulau Damar sebelah timur Kepulauan Seribu, Selasa (21/1/2014) sekitar pukul 12.10 itu. Kapal itu tenggelam lebih kurang 22 mil dari breakwater Pelabuhan Tanjung Priok, tepatnya pada koordinat 05 derajat 45' 07" Lintang Selatan dan 107 derajat 02' 05" Bujur Timur.
Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Pelabuhan Tanjung Priok Captain Arifin Soenardjo mengatakan, ada sekitar 139 penumpang, termasuk awak kapal, saat musibah itu terjadi. Sebanyak 132 orang selamat tanpa cedera, sementara enam orang lain mengalami luka ringan dan sempat dirawat di RS Pelabuhan, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.