Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iqbal Dianiaya karena Minta Dibelikan Sepeda

Kompas.com - 19/03/2014, 18:25 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara melakukan rekonstruski kasus penganiayaan dan penculikan yang dilakukan DS (29) terhadap Iqbal Saputra (3,5), yang sampai saat ini masih terbaring di RSUD Koja. Rekonstruksi tersebut dilakukan dalam sembilan adegan di empat tempat yang berbeda.

"Ada sembilan adegan rekonstruksi. Harinya berbeda-beda. Semua dilakukan pada malam hari secara sadar di empat lokasi, yaitu di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Pademangan, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara; JPO Mangga Dua, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Barat; toilet di Pasar Pagi Mangga Dua, dan kawasan Fatahilah, Jakarta Barat," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Daddy Hartaday, Rabu (19/3/2014) sore.

Penganiayaan antara lain dilakukan di bawah JPO Pademangan pada suatu malam pada awal Maret. DS mengaku dia menyiksa Iqbal karena bocah itu terus menangis minta dibelikan sepeda dan mainan.

DS mengaku menganiaya Iqbal sejak akhir bulan Desember 2013 setelah ia menculik Iqbal pada awal Desember 2013. "Awalnya saya sering beliin mainan dan baju buat Iqbal, tapi karena dia (Iqbal) sering nangis makanya saya nyakitin dia (Iqbal)," kata DS.

DS beralasan menyiksa Iqbal karena bocah itu buang air besar di bajunya. "Saya kesal soalnya dia buang air besar sembarangan di badan saya," ujar DS.

Ketika itu, karena bajunya kotor, DS membawa Iqbal ke toilet Pasar Pagi Mangga Dua untuk membersihkan dirinya dan Iqbal. Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara mengatakan, di tempat itu DS kembali menganiaya Iqbal hingga menyebabkan tangan kiri bocah itu patah.

Atas perbuatannya tersebut, DS dijerat Pasal 88 UU Perlindungan Anak, melakukan eksploitasi demi kepentingan ekonomi dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara, Pasal 330 KUHAP, 354 penganiayaan dengan sengaja, dan Pasal 800 perlindungan anak.

Sampai saat ini, Iqbal masih dirawat di ruang perawatan intensif anak di RSUD Koja. Menurut dokter yang merawatnya, penganiayaan itu mengakibatkan luka parah pada tubuh Iqbal. Bahkan, Iqbal pun mengalami kerusakan otak akibat pukulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com