Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Jalani Terapi, Iis Pendam Kerinduan untuk Bertemu Iqbal

Kompas.com - 31/03/2014, 18:23 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Iis Novianti (30), ibunda Iqbal (3,5), bocah yang mengalami tindak penculikan dan kekerasan, ingin kembali bertemu dengan anaknya yang masih menjalani perawatan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Koja, Jakarta Utara. Kakak ipar Iis, Hilman, mengatakan, Iis menyatakan kerinduan terhadap putranya itu.  

"Iis sih tadi bilang, dia kangen sama Iqbal. Mau ketemu dan cium pipi Iqbal lagi kayak Sabtu (29/3/2013) lalu," ujar Hilman, saat dihubungi, Senin (31/3/2014).

Namun, kata Hilman, Iis harus memendam kerinduannya karena rumah sakit menyarankan Iis menjalani terapi psikis sebelum menjenguk Iqbal. Hal itu untuk mengantisipasi jika Iis kembali terpukul dan histeris saat melihat kondisi putranya, pekan lalu.   

"Kami sebagai keluarga juga khawatir, takutnya kalau dipaksakan bertemu bakalan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Kekuatan mental Iis sendiri saja masih kurang saat melihat anaknya dirawat, begitu pula si Iqbal yang trauma karena mengalami penganiayaan," kata Hilman.

Menurut Hilman, dilihat dari fisiknya Iis memang sehat, tetapi kondisi psikisnya tak stabil. "Apalagi dia (Iis) lebih sering hidup di jalanan ketimbang jadi ibu rumah tangga,” katanya.

“Sampai saat ini saja kalau ngomong suka ngelantur dan dia masih belum menerima kondisi anaknya dirawat di rumah sakit," lanjutnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Iis sangat terpukul melihat kondisi putranya, Iqbal Saputra, yang dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Koja, Jakarta Utara, Sabtu (29/3/2014). Iis sempat terjatuh. Kemudian, oleh keluarganya, dia dibawa untuk ditenangkan terlebih dahulu. Selang berapa menit, Iis kembali menghampiri Iqbal. Air mata tetap tidak terbendung. Bahkan suara tangis Iis Novianti membangunkan Iqbal (3,5) dari tidurnya.

Bocah malang yang sedang dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Koja itu pun ikut menangis. Menurut dr Dewi Iriani yang menangani Iqbal, apabila kondisi emosionalnya mulai membaik, Iqbal dan Iis bisa bertemu kembali pada Selasa (1/4/2014) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com