Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Protes Masjid Diambil Alih Pemkot Bekasi

Kompas.com - 24/04/2014, 14:54 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Pengambilalihan Masjid Muhammad Ramadhan oleh Pemerintah Kota Bekasi menuai protes dari perkumpulan ulama. Hari ini, perkumpulan ulama yang bernama Majelis Mujahidin mendatangi Kantor Wali Kota Bekasi untuk memberikan surat protes.

"Maksud kedatangan kami terkait dengan Masjid Muhammad Ramadhan yang diambil alih Pemkot dengan cara premanisme. Modus seperti ini memang sering dilakukan, yaitu modus mengambil alih masjid dengan aksi premanisme yang dikomandoi pemerintah setempat. Nah kami ingin mengambil alih kembali," ujar pimpinan Majelis Mujahidin, Abdullah, di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (24/4/2014).

Pernyataan Abdullah tersebut merujuk kepada aksi demo yang dilakukan dua ormas di masjid itu pada minggu lalu. Abdullah mengatakan, aksi dua ormas melakukan demo sama dengan aksi premanisme. Bahkan, terjadi aksi pemukulan terhadap salah satu jemaah yang bernama Rosyid.

Abdullah menuding aksi yang dilakukan oleh dua ormas itu merupakan kerja sama dengan Pemerintah Bekasi, untuk mengambil alih masjid yang sering mengadakan kajian agama bertema ekstrem tersebut. Dia berharap Pemerintah Bekasi dapat melakukan musyawarah dan dialog terlebih dahulu sebelum mengambil alih masjid.

Berdasarkan hal tersebut, Abdullah menyebut Pemerintah Bekasi telah melanggar hukum. Dia merujuk pada UUD 45 Pasal 29 yang menyatakan melindungi pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan, Deklarasi HAM Pasal 29 Ayat 2 mengenai kebebasan dalam melakukan apa pun selama memenuhi moral, ketertiban umum, dan keselamatan umum. Selain itu, dia juga merujuk pada UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf.

Menurut Abdullah, persoalan ini masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Dia menawarkan solusi dengan menggabung anggota Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) dengan warga sekitar.

"Masa untuk urus masjid saja Pemkot mesti turun tangan sih, orang cuma begitu saja," ujarnya.

Wali Kota yang ingin ditemui oleh Majelis Mujahiddin saat ini sedang berada di luar kota sehingga Majelis Mujahiddin belum dapat membicarakan hal ini dengan Wali Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com